Resmi Jadi Pria, Eks Atlet Voli Aprilia Manganang Alami Hipospadia

Prajurit TNI berpangkat Serda ini resmi menjadi laki-laki

Mantan atlet voli Timnas Aprilia Manganang belakangan ramai diperbincangkan publik. Pasca pemeriksaan medis pada 3 Februari 2021, ia resmi menjadi laki-laki. Aprilia diduga mengalami Hipospadia.

Aprilia yang juga prajurit TNI aktif berpangkat Sersan Dua (Serda) mengidap Hipospadia sejak lahir. Hipospadia merupakan kelainan di mana letak lubang kencing pada bayi laki-laki tidak normal. Pada kondisi normal, uretra terletak tepat di ujung penis.

Tetapi pada bayi dengan hipospadia, uretra berada di bagian bawah penis. Jika tidak ditangani, penderita hipospadia bisa kesulitan buang air kecil atau berhubungan seksual saat dewasa.

1. Kelainan Hipospadia tidak bisa dicegah

Resmi Jadi Pria, Eks Atlet Voli Aprilia Manganang Alami HipospadiaIlustrasi Obat-Obatan. IDN Times/Mardya Shakti

Hipospadia tidak bisa dicegah karena belum ada faktor tunggal yang dipastikan sebagai penyebab kelainan tersebut. Namun beberapa hal bisa dilakukan untuk menghindarinya, seperti ketika saat seorang perempuan hamil sebaiknya tidak di bawah usia 40 tahun dan menjauhi paparan rokok selama kehamilan.

Kondisi hipospadia pada setiap penderita bisa berbeda-beda. Pada sebagian besar kasus, lubang kencing terletak di bagian bawah kepala penis dan sebagian lain memiliki lubang kencing di bagian bawah batang penis. Posisi lubang kencing juga bisa berada di area skrotum (buah zakar), tetapi kondisi ini jarang terjadi.

Baca Juga: Tak Kalah Tangguh, 7 Potret Amasya Kakak Aprilia Manganang

2. Pemeriksaan Hipoosdia memerlukan hasil USG dan rontgen

Resmi Jadi Pria, Eks Atlet Voli Aprilia Manganang Alami HipospadiaIlustrasi rumah sakit. IDN Times/Arief Rahmat

Diagnosis hipospadia dapat ditegakkan dengan pemeriksaan fisik. Pada kasus hipospadia yang berat, ketika saluran kencing berada di dekat perut, dokter perlu memeriksa testis anak. Jika tidak didapatkan testis, perlu dilakukan pemeriksaan kromosom untuk menentukan jenis kelamin yang sebenarnya.

Selain itu akan dilakukan pemeriksaan ginjal dengan USG dan rontgen, mengingat hipospadia sering disertai dengan kelainan ginjal. Jika tidak diterapi dengan baik, hipospadia mungkin dapat mengakibatkan bentuk penis abnormal, penis bengkok saat ereksi, dan gangguan ejakulasi.

3. Kelainan Hipospadia dibedakan menjadi tiga jenis

Resmi Jadi Pria, Eks Atlet Voli Aprilia Manganang Alami HipospadiaIlustrasi medis (IDN Times/Arief Rahmat)

Sesorang yang terlahir dengan hipospadia terkadang memiliki penis yang melengkung, karena mungkin memiliki masalah dengan penyemprotan urin yang tidak normal dan harus duduk untuk buang air kecil. Pada beberapa kasus hipospadia, testis belum sepenuhnya turun ke dalam skrotum.

Jenis hipospadia dibedakan menjadi tiga, yakni jenis subkoronal atau pembukaan uretra terletak di suatu tempat di dekat kepala penis poros tengah, jenis misdhaft atau pembukaan uretra terletak di sepanjang batang penis, dan jenis penoscrotal atau pembukaan uretra terletak di tempat pertemuan penis dan skrotum.

4. Hipospadia dapat diobati dengan tindakan operasi

Resmi Jadi Pria, Eks Atlet Voli Aprilia Manganang Alami HipospadiaIlustrasi Obat-Obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Pengobatan hipospadia bisa dilakukan dengan tindakan operasi untuk memperbaiki bentuk penis, agar pasien dapat buang air kecil dengan normal dan memiliki fungsi seksual yang normal. Saluran kencing juga dipindahkan ke ujung penis.

Kulup penis sangat penting sebagai bahan penutup bagi operasi ini, karena itu pasien dianjurkan untuk tidak disunat dulu sebelum operasi. Penyunatan dapat dilakukan bersamaan dengan operasi hipospadia yang umumnya berlangsung 1-3 jam dan dilakukan dengan bius umum.

Baca Juga: Nama dan Jenis Kelamin Aprilia Manganang Segera Diubah

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya