Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tekwan sagu asal Palembang yang tengah viral. (Instagram: Melvhinahusyanti
Tekwan sagu asal Palembang yang tengah viral. (Instagram: Melvhinahusyanti

Palembang, IDN Times - Selama ini Palembang identik dengan kuliner olahan ikan yang dibuat pempek dan berbagai jenis turunannya yang menggugah selera. Salah satunya tekwan. Beda dengan pempek, tekwan tak memakai cuko dan diseruput dengan kuahnya yang bening, gurih, lengkap dengan isian bola-bola ikannya yang kenyal.

Namun banyak yang mengira tekwan hanya terbuat dari tepung tapioka atau sagu yang dicampur ikan saja. Rupanya tanpa tambahan ikan giling, tekwan sagu juga nikmat apabila disajikan dengan racikan kuahnya yang khas.

1. Diviralkan oleh owner skincare asal Palembang

Tekwan sagu asal Palembang yang tengah viral berkat owner Daviena Skincare. (Instagram: Melvhinahusyanti

Makanan khas Palembang ini viral setelah influencer Melvina Husyanti membagikan konten membuat tekwan sagu di media sosial. Owner skincare asal Palembang tersebut mengunggah video pembuatan tekwan sagu yang berpadu dengan kuah udang dan jamur.

Setelah Melviana mengunggah video tekwan sagu dengan racikan resep miliknya, sontak masyarakat yang penasaran langsung ingin memesan dan mencoba membuat sendiri. Ternyata, resepnya cukup gampang dan harus menggunakan takaran pas agar hasilnya baik dan nikmat disantap.

2. Jamur shimeji menambah sedap rasa kuah tekwan sagu

Tekwan sagu asal Palembang yang tengah viral menggunakan jamur shimeji. (Instagram: Melvhinahusyanti

Kunci rahasianya menghasilkan pentol tekwan sagu yang kenyal, padat dan tidak mengeras adalah menggunakan sagu tani atau sagu aren (bukan tapioka) dan perbandingan adonan yang tepat. Adonan jangan terlalu lembek karena kebanyakan air dan jangan pula terlalu keras karena kebanyakan sagu.

Selain itu, yang membuat tekwan ini spesial adalah penambahan jamur shimeji. Selama ini tekwan atau model hanya ditambah jamur kuping sebagai pelengkap. Namun jamur shimeji yang cukup sulit didapatkan ini menambah cita rasa baru tekwan sagu dan semakin nikmat diseruput dengan kuah kaldu udang.

Bumbu rahasia lainnya adalah bumbu masak Cap Ayam khusus tekwan atau sagu. Bumbu tekwan cap ayam adalah produk rempah instan untuk membuat kuah tekwan yang terbuat dari campuran merica, pala, mayosi, pelako, dan bahan lainnya. Bumbu Tekwan ini dibuat banyak dijual di Palembang dan sekitarnya dengan harga eceran Rp2.000. Namun banyak juga yang menjualnya lewat e-commerce dan bisa juga dipesan dalam jumlah besar.

3. Resep tekwan sagu yang mudah dan praktis

Tekwan sagu asal Palembang yang tengah viral. (Instagram: Melvhinahusyanti

Berikut resep tekwan sagu yang kini viral dan bisa jadi ide jualan!

Bahan tekwan:

  • 200 gram tepung tapioka tani

  • 100 gram tepung terigu

  • ⁠2 siung bawang putih halus

  • ⁠1 butir telur

  • ⁠1/2 sdt merica bubuk

  • ⁠Minyak sayur

  • ⁠Garam secukupnya

  • ⁠Air secukupnya

Cara membuat:

Campur tapioka, tepung terigu, bawang putih halus, merica, garam, dan telur dalam satu wadah. Aduk rata sambil tambahkan sedikit air hingga adonan bisa dibentuk. Ambil sedikit adonan, bentuk bulat-bulat kecil sesuai selera.

Masukan minyak sayur ke dalam air mendidih untuk menghindari adonan tekwan lengket. Masukkan bulatan ke dalam air mendidih hingga mengapung, lalu angkat dan tiriskan.

Bahan kuah:

  • Air secukupnya3

  • siung bawang putih

  • ⁠1/4 sdt merica bubuk

  • ⁠Garam dan gula secukupnyaJ

  • Jamur Kuping

  • Jamur shimeji

  • ⁠Bengkuang

  • Bunga sedap malam kering

  • ⁠Daun bawang dan Daun seledri

  • Udang

Cara membuat:

Panaskan air bersama kaldu, tumis bawang putih dan udang lalu masukkan ke dalam kaldu. Tambahkan merica, garam, gula, jamur kuping, dan bengkuang. Jangan lupa taburi dengan irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team