Sensasi Minum Kopi di Pinggir Sungai Musi, Mengapung Mengikuti Arus (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Pembangunan kedai kopi ini tercipta lewat riset struktur yang dilakukan para pendirinya. Inspirasinya berawal dari melihat rumah apung di sekitar Sungai Musi kokoh meski telah belasan bahkan puluhan tahun berdiri.
Memastikan bangunan kedai apung aman dari arus sungai, pemilik pun melakukan perbandingan struktur dan mengurus perizinan ke pemerintah agar tempat usaha mereka tanpa hambatan dan berdiri dengan kondisi nyaman.
"Kita bikin dari nol, sudah izin urus pemerintahan. Pembangunan (bangunan apung) dibantu tukang dari Jalur (wilayah perairan) di Banyuasin," kata Rey salah satu owner Kopi 16 Pro Palembang.
Memilih tukang atau orang yang membantu bangunan rumah apung dari Jalur, Banyuasin, karena rumah di sana rata-rata dari bangunan apung dan wilayah tersebut memang menjadi daerah perairan terluas di Sumatra.
Bangunan apung ini sebelumnya dilakukan pemantapan struktur di bawah air. Hal itu agar bangunan tak bergeser, meski arus sungai cukup deras. Pemantapan struktur mulai dari memastikan kondisi papan serta drum kuat di dalam air.
"Jadi perakitan struktur bangunan seperti papan, besi dan atap dibuat di daerah 3 dan 4 ulu. setelah jadi baru dibawa ke lokasi pembangunan menggunakan ketek (perahu kecil)," timpalnya.