Pempek Palembang Ternyata Punya Nama Lain, Sudah Tahu Belum?

Pempek jadi bukti kehadiran etnis Tionghoa di Palembang

Intinya Sih...

  • Pempek Palembang memiliki nama lain, Kelesan, sebelum etnis Tionghoa masuk Palembang.
  • Perubahan nama Kelesan menjadi pempek merupakan bukti otentik keturunan Tionghoa berkembang di Bumi Sriwijaya.
  • Etnis Tionghoa mulai datang ke Palembang pada abad ke-16 dan pempek mulai dijajakan di Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang pada 1916.

Palembang, IDN Times - Pempek Palembang merupakan kuliner lokal khas Bumi Sriwijaya yang akrab terdengar dan sudah tenar ke mancanegara. Namun tidak banyak orang mengetahui, jika pempek memiliki nama lain, bahkan sebagian masyarakat asli Palembang pun asing dengan sebutanya, yakni Kelesan.

Kelesan merupakan istilah lain penamaan pempek sebelum etnis Tionghoa masuk Palembang. Sebutan pempek terkenal, setelah pedagang keturunan China menjual makanan olahan ikan giling ini. Pempek bermula dari kata Apek, panggilan untuk seorang warga etnis Tionghoa, yang kemudian terserap jadi pempek dari panggilan "pek, pek, apek".

1. Pempek disebut kelesan yang berarti bisa disimpan lama

Pempek Palembang Ternyata Punya Nama Lain, Sudah Tahu Belum?Pempek khas Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin).

Sejarawan Palembang Kms Ari Panji mengatakan, lafal kelesan bermula dari kata Keles atau Dikeles, berarti bisa disimpan lama. Penyebutan kelesan ini digunakan di Rumah Limas, rumah adat Palembang yang ditempati bangsawan pada masa kesultanan.

Perubahan penyebutan kelesan menjadi pempek, dinilai sejarawan jadi bukti otentik keturunan Tionghoa berkembang di Bumi Sriwijaya. Era Kerajaan Palembang Darussalam saat dipimpin Sultan Mahmud Badaruddin II, menyebut makanan khas olahan ikan giling itu dengan kelesan.

"Sebelum ada keturunan Tionghoa masyarakat menyebut pempek itu kelesan dan yang membuat kelesan juga orang asli Palembang. Kemudian pempek yang dibuat orang Palembang dititipkan ke perantau Tionghoa dengan panggilan Empek atau Apek dan jadilah sebutan pempek dari sapaan pembeli kepada si penjual kelesan. Seiring waktu panggilan pek, empek lebih tenar dan dikenal luas yang bertahan sampai sekarang," kata dia.

2. Dahulu pempek sering dijual di Kawasan Masjid Agung Palembang

Pempek Palembang Ternyata Punya Nama Lain, Sudah Tahu Belum?Pempek khas Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Etnis Tionghoa mulai datang ke Palembang pada abad ke-16 dan kelesan mulai beralih nama menjadi pempek. Kelesan yang dititipkan kepada apek pertama kali dijajakan di Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang pada 1916. Waktu itu, bahan pembuatan pempek dari ikan Belida. Namun karena ikan Belida nyaris punah, pempek sekarang dibuat dari tenggiri.

"Pempek dulu dijual kampung ke kampung. Apek jualan jalan kaki dan sering dijual di kawasan keraton, daerah Masjid Agung sekarang," timpalnya.

3. Pempek khas Palembang kini mulai berinovasi dengan hidangan negara lain

Pempek Palembang Ternyata Punya Nama Lain, Sudah Tahu Belum?Pempek khas Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Seiring waktu, pempek khas Palembang mulai berinovasi. Hidangan campuran ikan giling, tepung terigu, dan tepung tapioka ini mulai dipadupadan dengan sajian dari daerah dan negara lain. Kini pelaku usaha pempek di Palembang pun memodifikasi hidangan asli Bumi Sriwijaya dengan sajian lain.

"Inovasi terbaru ini (pempek) perpaduan pempek dan menu Jepang, namanya Pempek Nori Tempura. Kuliner khas Palembang ini digabung dengan food fusion Jepang yang jadi menu baru kami," ujar Owner Fow Coffee Palembang, Feroka Putra W.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya