404 Lembar Upal Beredar di Sumsel, BI Harap Masyarakat Tak Terkecoh
BI gaungkan 3D dan 5J langkah antisipasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Uang palsu (Upal) masih menjadi masalah yang dihadapi pemerintah setiap menjelang hari raya atau lebaran. Peredarannya kerap tidak disadari masyarakat lantaran bentuknya hampir sama persis dengan uang asli.
Bank Indonesia, selaku pengelola uang Rupiah membeberkan beberapa fakta mengenai perbedaan uang palsu dan asli.
"Untuk membedakan uang asli dan palsu kita harus melakukan 3D yakni, dilihat, diraba, dan diterawang. Dengan langkah ini, peredaran uang palsu dapat dicegah," ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel Hari Widodo, Sabtu (24/4/2021).
Baca Juga: Mengenal Bank Indonesia, Bank Sentral Penjaga Kestabilan Nilai Rupiah
1. Perbedaan uang palsu dan asli
Hari menjelaskan, uang kertas asli memiliki perbedaan yang mencolok dibanding uang kertas palsu. Dilihat sepintas permukaan uang memiliki perbedaan baik warna dan bentuk. Lalu ketika diraba uang asli permukaannya kasar secara menyeluruh berbeda dengan upal yang memiliki kekasaran fisik yang tidak menyeluruh akibat kertas yang digunakan berbeda.
Selanjutnya saat diterawang gambar upal memiliki perbedaan warna yang tidak sempurna. "Selain 3D baiknya melakukan 5J yakni, uang jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, jangan dilipat dan jangan dibasahi," ungkap dia.
Baca Juga: Kenali 8 Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional Ini