5 Fakta Babaranjang, Angkutan Kereta Batu Bara di Sumsel

Satu rangkaian kereta bisa mengangkut 45 gerbong, lho 

Kereta api di indonesia semakin berkembang sejak pergantian logo baru pada 2020. Berbagai macam fasilitas pun membuat penumpang rela membayar mahal agar bisa menikmati pelayanan menaiki kereta.

Berbeda dengan angkutan kereta api di Pulau Jawa. Pulau Sumatra khususnya di Sumatra Selatan (Sumsel), memiliki kereta Babaranjang atau Batu Bara Rangkaian Panjang. Bagi masyarakat awam, melihat Babaranjang melintas seakan lebih menarik karena dalam satu rangkaian yang tak pernah habis.

1. Mengangkut gerbong yang tidak biasa

5 Fakta Babaranjang, Angkutan Kereta Batu Bara di Sumselkai.id

Jika kereta di Pulau jawa kebanyakan mengangkut orang atau barang, namun di Pulau Sumatra mengangkut batu bara.

Lokomotif berwarna merah biru bergaris putih selalu menemani gerbong batu bara yang ditariknya menuju tempat pengangkutan batu bara.

Baca Juga: Gubernur Sumsel Sebut Jalur Khusus Batu Bara Bisa Tingkatkan Produksi

Baca Juga: Akhirnya Kemenhub Bikin Jalur Kereta Api Khusus Batu Bara di Sumsel

2. Terdiri dari beberapa lokomotif

5 Fakta Babaranjang, Angkutan Kereta Batu Bara di Sumseledigest.web.id

Jika gerbong penumpang hanya menggunakan satu lokomotif, kereta Babaranjang bisa menggunakan dua hingga tiga lokomotif sekaligus untuk menarik rangkaian yang sangat panjang. Maklum saja, Babaranjang bisa mengangkut 40 sampai 45 gerbong.

Jalan yang menanjak dan terjal merupakan salah satu alasan kereta Babaranjang menggunakan dua hingga tiga lokomotif sekaligus, Fotografer bisa memanfaatkan tempat di bukit yang dilalui kereta api ini untuk mengabadikannya.

3. Hemat biaya pengeluaran

5 Fakta Babaranjang, Angkutan Kereta Batu Bara di Sumselmediabumn.com

Hingga saat ini kereta Babaranjang masih aktif digunakan untuk mengangkut batu bara di Sumsel. Dikutip dari kereta api info, hal ini memungkinkan penghematan biaya pengeluaran jika menggunakan kereta api ketimbang transportasi darat lainnya.

Jalur lintasan darat di Sumatra yang hancur dan terhambat, menjadikan kereta api sarana pengangkutan batu bara yang hemat. Apalagi Sumsel baru membangun rel kereta api khusus batu bara.

Angkutan batu bara tak lagi masuk ke jalan umum kabupaten dan provinsi. Selain muatan yang besar, angkutan batu bara butuh jalur khusus yang dapat mempercepat proses pengiriman.

Kabupaten Lahat ke Gelumbang di Prabumulih yang berjarak 120 kilometer misalnya, akan terpangkas menjadi sekitar 60 kilometer jika menggunakan rel kereta api khusus batu bara.

Baca Juga: Angkutan Batu Bara di Sungai Musi Dipungut Pajak Tahun Depan

Baca Juga: Sumsel Kaji Lagi Wacana Tol Sungai untuk Angkutan Batu Bara

4. Menjadi pemandangan unik bagi pecinta kereta

5 Fakta Babaranjang, Angkutan Kereta Batu Bara di Sumseltwitter.com

Pecinta kereta api yang biasa disebut railfans suka mengabadikan momen kereta yang lewat. Namun jika di Pulau Sumatra, pemandangan kereta Babaranjang menjadi momen unik yang selalu dinanti.

Jika terjebak dalam perjalanan dan bertemu dengan kereta Babaranjang, kalian akan menunggu di pintu perlintasan kurang lebih tiga menit. Rangkaian yang panjang dan beban berat menjadi faktor laju kereta sedikit melambat dan berhati-hati.

5. Mengimpor lokomotif 

5 Fakta Babaranjang, Angkutan Kereta Batu Bara di Sumselwikipedia.org

PT KAI sempat bingung untuk memilih lokomatif yang mengangkut Babaranjang di jalur terjal. Lokomotif dengan tiga gandar penggerak masih kesulitan untuk menarik serangkaian gerbong.

Dilansir dari kereta api info, PT KAI pada akhirnya memutuskan untuk berdiskusi dengan pabrik lokomotif di seluruh dunia. Akhirnya lokomotif dari Kanada bisa menarik rangkaian Babaranjang.

Jika kalian terjebak di pintu perlintasan Jalur Lintas Sumatra seperti di Kabupaten OKU Timur, OKU, Muara Enim, Prabumulih, dan Lahat, kalian bisa melihat angkutan Babaranjang.

Harap maklum jika kalian harus menunggu pintu perlintasan kembali dibuka lebih lama, karena Babaranjang biasa mengangkut hingga 45 gerbong dalam sekali jalan.  

 

Baca Juga: Tambang Batu Bara Ilegal: Bertaruh Nyawa, Kerugian Negara, Lingkungan

Noer Suhasbi Photo Community Writer Noer Suhasbi

Sedang mengetik...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya