Tingkatkan Produksi, Pemprov Sumsel Kembangkan Aren di Lahan Rawa

Produksi Aren Sumsel belum mencukupi kebutuhan Sumsel

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mulai membidik aren sebagai komoditas bernilai ekonomi tinggi. Terlebih, selama ini sudah ada perkebunan yang berhasil mengelola jumlah produksi aren menjadi gula merah. 

Gubernur Sumsel, Herman Seru mengungkapkan, saat ini perkebunan aren sudah dihasilkan di lima kabupaten. Seperti, OKU Selatan luas 470 Hektare dengan produksi 155 ton gula merah. Lalu Muratara luas 228 hektare produksi 36 ton gula merah.

Kemudian, Ogan Ilir luas 94 hektare dengan produksi 37 ton gula merah. Muara Enim luas 92 hektare produksi 3 ton gula merah. OKI luas 90 hektare produksi 39 ton gula merah," ungkap dia, Senin (9/9).

1. Kebun aren di lahan rawa sudah dijalankan petani di Kabupaten Ogan Ilir

Tingkatkan Produksi, Pemprov Sumsel Kembangkan  Aren di Lahan RawaIDN/Istimewa

Menurut Herman Deru, Pemprov Sumsel akan meningkatkan lahan aren dengan memanfaatkan lahan rawa. Seperti di daerah Ulak Segelung, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, petani setempat sudah memanfaatkan lahan rawa tersebut selama tujuh tahun ini.

"Tanaman aren di desa ini merupakan hasil pembinaan pak Mawardi Yahya yang sebelumnya menjabat Bupati Ogan Ilir. Usianya sudah hampir 7 tahun dan ada yang hampir panen," ujar dia.

Herman Deru menilai, pemanfaatan lahan rawa sendiri merupakan cara agar lahan yang belum produktif di Sumsel dapat digarap dengan baik. Pihaknya juga sudah mengecek perkebunan aren di lahan rawa tersebut, agar bisa menjadi percontohan di lahan rawa lainnya.

"Harapannya ini bisa dikembangkan di lahan lain terutama lahan yang belum produktif di Sumsel," sambungnya.

2. Aren bisa dibudidayakan secara massal dan bisa mencegah karhutla

Tingkatkan Produksi, Pemprov Sumsel Kembangkan  Aren di Lahan RawaIDN/Istimewa

Selama ini, terang Herman Deru, pengelolaan aren belum maksimal. Karena, tanaman itu belum di lirik menjadi komoditas bernilai ekonomis tinggi. Selain itu, selama ini banyak ketakutan kalau aren tidak dapat dikembangkan di lahan basah atau lahan rawa. 

"Setelah ada kebun percontohan seperti ini, kita bisa menerapkannya secara massal. Khususnya di lahan kurang produktif yang dimiliki warga. Ini juga bisa mengurangi angka karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang selama ini terjadi di lahan yang kosong dan kurang produktif," terang dia.

3. Seluruh yang terdapat pada pohon aren dapat bermanfaat

Tingkatkan Produksi, Pemprov Sumsel Kembangkan  Aren di Lahan RawaIDN/Istimewa

Mantan Bupati OKU Timur dua periode ini meneruskan, seluruh bagian pohon aren dapat dimanfaatkan. Seperti halnya pohon kelapa, mulai dari akar, batang, daun hingga buahnya. Menurut Deru hal itu menjadi nilai tersendiri dalam mengembangkan pohon aren.

"Buahnya bisa dimanfaatkan sebagai minuman segar yakni kolang-kaling. Lalu saripatinya bisa dibuat gula aren atau gula merah yang banyak dikonsumsi masyarakat. Akar sabutnya bisa untuk menjernihkan air, sapu maupun pemijahan ikan," ujar dia.

"Batang aren juga dapat dijadikan tepung aren yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi. Pohon ini ada kemiripan dengan pohon sagu di Papua. Sehingga, bisa jadi komoditas unggulan," ungkap dia.

Baca Juga: Tahun 2021, Herman Deru Targetkan Sumsel Jadi Lumbung Pangan Nasional 

4. Produksi Aren Sumsel belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

Tingkatkan Produksi, Pemprov Sumsel Kembangkan  Aren di Lahan RawaIDN/Istimewa

Sementara, Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan (P2HP) Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian mengatakan, hasil produksi tanaman aren mencapai 1.095 hektare dengan total produksi 297 ton. Produksi Sumsel tentunya belum mencukupi kebutuhan masyarakat Sumsel.

"Potensi ini bisa digerakkan karena untuk kota Palembang saja gula merah masih didatangkan dari kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, untuk kebutuhan pembuatan cuko atau kuah pempek," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya