Sektor Tambang Memicu Pertumbuhan Ekonomi di Sumsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pertumbuhan ekonomi di Sumatra Selatan (Sumsel) pada 2021 mengalami penurunan dibandingkan angka nasional sebesar 3,69 persen. Hal itu bisa terjadi karena sejumlah sektor pendukung tidak bergerak dan tanpa aktivitas.
"Sektor yang mendongkrak adalah pertambangan dan aktivitas penggalian hingga membantu ekonomi Sumsel tumbuh 3,58 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Zulkipli melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Rabu (9/2/2022).
1. Pertambangan batu bara di Sumsel tumbuh 15,37 persen
Beberapa aktivitas yang turut menyokong pertumbuhan ekonomi di Sumsel yakni sektor lapangan usaha dan produksi baru bara yang mengalami penigkatan pada kuartal 2021 serta faktor ekspor year on year (yoy).
"Pertambangan batu bara tumbuh sebesar 15,37 persen, jika dibandingkan sebelumnya terkontraksi sebesar 3,57 persen," kata dia.
Baca Juga: Ekspor Batu Bara dan Lignit di Sumsel Turun 16,33 Persen
2. Pertanian jenis kopi di Sumsel turut mendorong pertumbuhan ekonomi
Selain pertambangan dan penggalian masih menjadi sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumsel, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, juga turut mendorong aktivitas ekonomi Sumsel.
"Ada fenomena peningkatan produksi, seperti komoditas kopi yang naik 1,23 persen dibanding tahun sebelumnya," timpalnya.
Baca Juga: Kurangi Ketergantungan Impor LPG, Jokowi Alihkan ke DME Batu Bara
3. Proyek PLTU di Muara Enim faktor investasi di Sumsel mengalami kontraksi
Selanjutnya dari sisi pengeluaran, hampir semua komponen pembentuk Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tumbuh positif, hanya investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) yang terkontraksi.
Menurut Zulkipli, investasi yang terkontraksi tidak terlepas dari progres investasi di Sumsel yang hampir selesai, yakni pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang di Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.
"Realisasinya sudah mencapai 92,84 persen dan diperkirakan selesai 7 Maret 2022, sehingga impor besar-besaran untuk pembangunan proyek tersebut berkurang," tandas dia.
Baca Juga: Ekspor Pertanian di Sumsel Rendah, Cuma 1,09 Persen