Ekspor Batu Bara dan Lignit di Sumsel Turun 16,33 Persen

Tapi secara kumulatif, ekspor sumsel naik 45,41 persen

Palembang, IDN Times - Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) mencatat perkembangan ekspor di Sumsel mengalami penurunan pada sektor non migas, terutama ekspor bahan bakar mineral untuk batu bara dan lignit.

"Penurunan ekspor non migas pada Januari 2022 dipengaruhi turunnya ekspor batu bara dan Lignit hingga 16,33 persen dibandingkan Desember 2021," ujar Kepala BPS Sumsel, Zulkipli, melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Minggu (6/2/2022).

1. Ekspor non migas secara kumulatif pada Januari-Desember 2021 naik 45 persen

Ekspor Batu Bara dan Lignit di Sumsel Turun 16,33 PersenKepala BPS Sumsel , Zulkipli (IDN Times Sumsel/BPS Sumsel)

Kendati nilai ekspor di sumsel untuk sektor non migas menurun, namun persentase ekspor di Sumsel secara kumulatif pada Januari-Desember 2021 meningkat 45,41 persen dibanding periode yang sama pada 2020.

"Kenaikan mencapai 5.238,40 dollar Amerika Serikat secara menyeluruh, dan ekspor migas naik 50,38 persen," kata dia.

Baca Juga: Jokowi Gandeng Amerika Serikat Bangun Hilirisasi Batu Bara di Sumsel

2. Nilai ekspor non migas pada Desember 2021 turun hingga 493,15 juta dollar AS

Ekspor Batu Bara dan Lignit di Sumsel Turun 16,33 PersenSituasi rapat evaluasi di BPS Sumsel (IDN Times/Istimewa)

Nilai ekspor non migas di Sumsel secara month to month mengalami penurunan, yakni di angka 9,87 persen dibanding ekspor 2021. Apabila dibanding tahun 2020, nilai ekspor naik sebesar 26,31 persen.

"Untuk ekspor non migas pada Desember 2021 turun hingga 493,15 juta dollar AS," timpalnya.

Baca Juga: Ekspor Batu Bara Dibuka, Produsen Diminta Prioritaskan Dalam Negeri

3. Ekspor pertanian dan industri di Sumsel Januari-Desember 2021 naik

Ekspor Batu Bara dan Lignit di Sumsel Turun 16,33 PersenKepala BPS Sumsel Zulkipli (IDN Times/Dok. BPS Sumsel)

Meski penurunan ekspor non migas terbesar terjadi pada bahan bakar mineral hingga 37,96 juta dollar AS, namun kenaikan tertinggi nilai ekspor non migas terjadi pada bahan kimia anorganik sebesar 5,94 juta dollar AS atau 416,62 persen.

"Sedangkan ekspor non migas hasil tambang pada Januari-Desember 2021 naik 185,66 persen dibanding periode yang sama pada 2020. Sedangkan ekspor hasil pertanian naik 18,31 persen, dan ekspor hasil industri naik 21,65 persen," tandas dia.

Baca Juga: Kurangi Ketergantungan Impor LPG, Jokowi Alihkan ke DME Batu Bara

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya