Pertamina Mulai Salurkan B30 ke Terminal BBM di Wilayah Sumsel

Upaya pemerintah untuk mengurangi impor solar

Palembang, IDN Times - PT Pertamina mulai memasarkan Biodiesel 30% (B30), produk bauran solar dengan Fatty Acid Methel Ester (FAME), ke sejumlah Terminal BBM (TBBM) wilayah Sumbagsel dan Lampung.  

Region Manager Communication & CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf mengatakan, bahan bakar Biosolar ini berasal dari kandungan minyak nabati kelapa sawit atau FAME. Produk ini juga merupakan satu bagian untuk mengurangi kegiatan impor solar.

"Program B30 baru dimaksimalkan pada 2020, namun sejak awal Desember ini sudah mulai kami distribusikan. Saat ini sudah empat TBBM Sumbagsel dan Lampung yang mulai mengimplementasikan penyalurannya," kata dia, di Universitas Sriwijaya (Unsri), Jumat (13/12).

1. Distribusi B30 mulai disalurkan ke empat TBBM Sumbagsel dan Lampung sejak 3 Desember

Pertamina Mulai Salurkan B30 ke Terminal BBM di Wilayah Sumselkegiatan Pertamina RU III Energy Summit bersama Universitas Sriwijaya (Unsri), Jumat (13/12) (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Rifky melanjutkan, empat lokasi penyaluran B30 ada di Integrated Terminal Kertapati Palembang, TBBM Lahat, TBBM Lubuklinggau, TBBM Baturaja, dan Integrated Terminal Panjang Lampung.

"Seluruh TBBM di wilayah Sumsel mulai melakukan penyaluran sejak 3 Desember lalu, untuk Integrated Terminal Panjang Lampung baru mulai disalurkan pada tanggal 6 Desember," ujar dia.

Berikutnya, sambung Rifky, Pertamina memastikan melakukan penyaluran Biosolar B30 ke Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung. "Kami terus intens melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat," sambung dia.

2. Emisi gas buang B30 memiliki tingkat pencemaran yang lebih rendah

Pertamina Mulai Salurkan B30 ke Terminal BBM di Wilayah Sumselkegiatan Pertamina RU III Energy Summit bersama Universitas Sriwijaya (Unsri), Jumat (13/12) (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Rifky mengungkapkan, B30 yang dihasilkan kilang RU III Plaju ini merupakan program lanjutan nasional, setelah Pertamina berhasil menyalurkan program B20, yakni bauran Biodiesel dengan kadar 20% dari minyak kelapa sawit.

"Ini sebagai efisiensi energi di kilang RU III dalam program optimasi boiler (ketel uap) yang berhasil menurunkan tekanan steam pada awal Februari 2019 lalu. Untuk produksi B20 sendiri sudah lama dipasarkan, dan semua SPBU di wilayah Sumsel dan sekitarnya sudah banyak yang memakai," ungkap dia.

Bagi Pertamina, papar Rifky, proses produksi Biosolar B30 akan lebih efisien dalam hal penggunaan bahan baku minyak mentah. Itu pun Tanpa mengurangi efek untuk performa kendaraan. "Masyarakat juga akan berkontribusi terhadap keasrian lingkungan, karena emisi gas buang B30 memiliki tingkat pencemaran yang lebih rendah," papar dia.

Baca Juga: Uji Jalan B30 pada Kendaraan Darat Tuai Hasil Sesuai Proyeksi

3. Pertamina ditarget pemerintah tahun 2020 nanti harus mengalokasikan B30 (FAME) sebanyak 9,5 juta kiloliter

Pertamina Mulai Salurkan B30 ke Terminal BBM di Wilayah Sumselkegiatan Pertamina RU III Energy Summit bersama Universitas Sriwijaya (Unsri), Jumat (13/12) (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Pemerintah sendiri, terang Rifky, memberi target kepada Pertamina tahun 2020 ini alokasi B30 (FAME) harus mencapai 9,5 juta kiloliter.

"Kami punya target alokasi 8,3 juta kilo liter, tapi pemerintah menambah target capaian hingga 9,5 juta kilo liter. Untuk menyiapkan tantangan ini, kami bersiap dengan 27 lokasi penyaluran," tandas dia.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini
http://onelink.to/s2mwkb

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya