BPS Sumsel Catat Penurunan Harga Kebutuhan Pokok Saat Ramadan

Sumsel mencatat angka inflasi terendah di tahun 2021

Palembang, IDN Times - Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) mencatat penurunan harga kebutuhan pokok (inflasi) selama Ramadan pada Mei 2021. Jika dibandingkan tahun lalu, angka inflasi di Sumsel tahun ini merupakan persentase terendah.

"Sumsel tercatat mengalami inflasi sebesar 0,01 persen pada Mei 2021, atau turun dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 0,33 persen," ujar Kepala BPS Sumsel, Zulkipli melalui rilis yang diterima IDN Times, Kamis (3/6/2021) kemarin.

1. Idul Fitri biasanya memengaruhi harga menjadi inflasi

BPS Sumsel Catat Penurunan Harga Kebutuhan Pokok Saat RamadanIlustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurutnya, inflasi di Sumsel yang rendah turut memengaruhi persentase deflasi di Palembang. Tahun ini, Palembang mengalami deflasi sebesar 0,02 persen dan menjadi kota dengan deflasi terendah secara nasional.

"Padahal pada Mei 2021 terjadi momen puasa dan Idul Fitri, yang biasanya menjadi faktor pengerek inflasi," kata dia.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Banyuasin Kirim Jagung 25.000 Ton Tiap Bulan

2. Inflasi menurun karena daya beli di Sumsel belum pulih

BPS Sumsel Catat Penurunan Harga Kebutuhan Pokok Saat RamadanKepala BPS Sumsel Zulkipli (IDN Times/Dok. BPS Sumsel)

Zulkipli menyampaikan, inflasi Sumsel tahun 2021 jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, juga berada pada angka terendah. Pada Mei 2019, inflasi Sumsel di angka 0,38 persen.

"Sedangkan tahun lalu sebesar 0,13 persen. Ini menunjukkan bahwa daya beli kita kemungkinan besar belum begitu pulih, karena tahun ini hanya 0,01 persen," timpalnya.

3. Data inflasi Sumsel dihitung berdasarkan dua sampel dari Lubuk Linggau dan Palembang

BPS Sumsel Catat Penurunan Harga Kebutuhan Pokok Saat Ramadan(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Data Inflasi Sumsel dihitung berdasarkan sampel dua kota, yakni Palembang dan Lubuk Linggau, dengan hampir semua kelompok pengeluaran di Palembang mengalami inflasi. Hanya saja, terdapat satu kelompok yakni makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami deflasi.

"Harga cabai merah, daging ayam ras, dan cabai rawit turun. Namun harga daging ayam kampung hidup naik lantaran biasanya masyarakat mengonsumsi ayam kampung saat lebaran," jelasnya.

Sementara inflasi terjadi di seluruh kelompok pengeluaran di Lubuk Linggau. Adapun komoditas yang memiliki andil besar terhadap inflasi di kota adalah tarif angkutan udara, telur ayam ras, dan daging ayam ras.

Baca Juga: Sepekan Setelah Lebaran, Harga Daging Ayam di Palembang Masih Tinggi

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya