Ekonomi AS Membaik, Harga Karet Sumsel Merangkak Naik
Faktor pemangkasan produksi minyak mentah jadi faktor lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Dinas Perkebunan Sumatra Selatan mencatat, ada kenaikan harga karet pada pekan awal Februari 2020. Kenaikan tersebut tercatat tertinggi dalam dua pekan terakhir mencapai Rp18.845 atau naik sebesar Rp293.
Kondisi ini tersebut terus meningkat jika melihat perkembangan kondisi ekonomi negara Amerika Serikat (AS), yang terus membaik. AS menjadi salah satu negara terbesar pengeskpor karet Sumsel.
"Kondisi ekonomi AS mulai menunjukkan pemulihan. Hal ini mengindikasikan mulai membaiknya angka pengangguran AS," ungkap Kabid Pengolahan dan Pemasaran Hasil, Dinas Perkebunan Sumsel, Rudi Arpian, Jumat (5/4/2021).
Baca Juga: Disbun Sumsel Catat Dua Masalah Perkebunan Karet
1. Pemangkasan produksi minyak mentah juga pengaruhi harga
Selain pengaruh AS, Rudi Arpian menjelaskan, kenaikan harga kadar karet kering (K3) juga dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia. Menurutnya, harga minyak dunia mengalami perubahan terbarunya di bursa komoditas berjangka Internasional.
Pengaruh harga karena adanya komitmen pemangkasan produksi di negara penghasil minyak yang tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). "Sentimen positif ini mendorong sedikit adanya kenaikan harga karet di bursa global," jelas dia.
Baca Juga: Harga Karet Sumsel Menguat, Pemilu Amerika Jadi Penentu