TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tekwan dan Model di Palembang Turut Andil Picu Kenaikan Harga

Kenaikan IHK 2,60% dan andil inflasi 0,014%

Kepala BPS Provinsi Sumatera Selatan, Endang Tri Wahyuningsih (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Hasil survei Badan Pusat Statistik Sumatra Selatan (BPS Sumsel) menunjukkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang dominan menyumbang kenaikan harga (Inflasi) perkembangan harga komoditas.

Kepala BPS Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, pada survei Juli 2020 menunjukkan kelompok makanan penyumbang andil inflasi yang mengalami kenaikan rata-rata harga adalah tekwan dan model.

"Penyediaan makanan-minuman terjadi inflasi 0,49 persen dan menyumbang inflasi umum 0,04 persen, meliputi harga mi yang naik 3,79 persen dengan inflasi umum 0,017 persen, serta tekwan dan model mengalami kenaikan rata-rata harga 2,60 persen dengan andil inflasi 0,014 persen," katanya melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (4/8/2020).

Baca Juga: Hasil Studi: Kepercayaan Warga Palembang akan Bahaya COVID-19 Memudar

1. Inflasi YoY sebesar 0,98 persen

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Berdasarkan hasil pemantauan BPS Sumsel pada bulan Juli 2020, inflasi kumulatif sebesar 0,84 persen. Sementara Inflasi Tahunan atau Year on Year (YoY) di Juli 2020 terhadap bulan yang sama tahun lalu sebesar 0,98 persen, dengan laju deflasi sebesar 0,28 persen.

"Terjadi penurunan IHK 103,94 persen pada bulan Juli dibandingkan periode sebelumnya Juni 2020, yaitu 104,23 persen," ujarnya.

2. Daging ayam ras mengalami deflasi

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi turun (IDN Times/Arief Rahmat)

Sedangkan komoditas dominan yang terjadi deflasi pada kelompok daging ayam ras yang turun harga rata-rata 11,23 persen dengan menyumbang andil inflasi -0,211 persen, bawang merah mengalami penurunan harga sebesar 25,44 persen dan menyumbang andil inflasi -0,188 persen.

"Dan jeruk turun harganya 14,31 persen menyumbang andil inflasi umum sebesar -0,076 persen, gula pasir mengalami penurunan harga 6,11 persen dan menyumbang andil inflasi umum sebesar -0,039 persen," jelas dia.

3. IHK obat-obatan naik 0,83 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Endang menerangkan, kelompok kesehatan juga mengalami inflasi 0,28 persen yang secara umum menyumbang inflasi 0,01 persen. Meliputi obat-obatan dengan resep naik harga sebesar 0,83 persen, dan menyumbang andil inflasi umum 0,005 persen.

"Serta obat batuk naik harganya rata-rata sebesar 2,19 persen menyumbang andil inflasi," terang dia.

Baca Juga: Survei WEF, Anak Muda ASEAN Tahan Banting Saat Pandemik Corona

Berita Terkini Lainnya