TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Target Tamu Hotel di Sumsel Turun 45 Persen Selama Ramadan

Penurunan target memang dilakukan hotel tiap Ramadan

Ilustrasi buka puasa bersama di Hotel Santika Premiere Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Sejumlah hotel di Sumatra Selatan (Sumsel) kompak menurunkan target okupansi atau tingkat hunian selama ramadan 2022. Target itu dianggap realistis karena penurunan tamu menjadi tren setiap bulan puasa.

"Selama Ramadan, target okupansi perhotelan kompak mengalami penurunan rata-rata 45 persen. Bahkan ada target yang diturunkan hingga 60 persen," ujar Sekretaris Umum PHRI Sumsel, John Johan Tisera kepada IDN Times, Rabu (6/4/2022).

Baca Juga: Promo All You Can Eat di Palembang, Suki dan Grill Cuma Rp80 Ribu

1. Penurunan okupansi terjadi signifikan selama pandemik COVID-19

Ilustrasi karyawan menyemprotkan cairan disinfektan di kamar hotel. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Penurunan target jumlah tamu yang menginap di hotel turut dipengaruhi pandemik COVID-19. Namun dalam suasana bulan puasa, penurunan target okupansi memang rutin dilakukan

"Penurunan target juga terjadi karena pandemik belum usai. Tapi setiap Ramadan, pihak perhotelan memang menurunkan target okupansi dan sejak pandemik penurunannya cukup drastis," kata dia.

Baca Juga: Santika Hotel Premiere Palembang Promo Bukber Pesan 10 Gratis 1

2. Okupansi bisa naik signifikan asal harga kamar hotel diturunkan

Ilustrasi suasana 101 Hotel di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

John mengakui, beberapa peraturan perhotelan tahun ini ada yang telah diluangkan. Namun hal itu tidak mendongkrak laju pertumbuhan okupansi. Sebab ada banyak pemulihan yang harus dilakukan dengan kerja keras.

"Ada peningkatan sejak beberapa kebijakan di tempat umum dilengangkan, tapi tidak begitu signifikan. Karena memang dari bisnis semua pendapatan turun," ungkapnya.

Dengan kondisi seperti saat ini, PHRI dan pengelola perhotelan di Sumsel masih memiliki pekerjaan rumah untuk meningkatkan okupansi melalui beberapa promosi.

"Kalau mau dipaksakan okupansi bisa naik, tapi harga kamar menjadi turun. Kemampuan masyarakat membeli juga sudah menurun sekarang," jelas dia.

Baca Juga: Resep Ragit Khas Palembang Kaldu Kepiting, Cocok Jadi Menu Buka Puasa

Berita Terkini Lainnya