TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rencana Penghapusan Listrik Daya 450 VA Bakal Sulitkan Masyarakat

Pemerintah diminta mengganti subsidi dengan kebijakan lain

Ilustrasi harga listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Palembang, IDN Times - Pemerintah pusat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI berencana menghapus atau menghilangkan listrik 450 VA. Pemerintah akan mengganti listrik 900 VA. Namun rencana tersebut diyakini lebih menyulitkan masyarakat.

"Pengalihan subsidi listrik untuk warga kurang mampu justru menjadi kebijakan yang menyusahkan rakyat," ujar Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga: Menyamar Petugas PLN, Komplotan Maling Gasak 1.800 Meter Kabel Listrik

Baca Juga: Palembang Bakal Punya 5 Angkot Listrik Tahun Depan

1. Pemerintah diminta mengikuti negara Eropa

Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, sekaligus Pengamat Kebijakan Publik, Bambang Haryo Soekartono (IDN Times/Istimewa)

Menurut pemerhati kebijakan publik itu, wacana subsidi listrik lebih baik diganti dengan kebijakan lain. Seperti mendorong rakyat Indonesia untuk menghemat dengan penggunaan listrik yang lebih rendah.

"Karena pembangkit listrik di Indonesia 70 persen menggunakan batu bara, sedangkan cadangan batu bara sudah mulai menipis karena terlalu banyak yang diekspor atau digunakan sendiri untuk listrik," kata dia.

Cadangan batu bara hanya tinggal tersisa untuk 20 tahun. Pemerintah diminta melihat kebijakan negara luar seperti di Eropa. Negara-negara di sana kata Bambang, telah melakukan penghematan besar-besaran karena energi fosil yang sudah menipis.

"Misalnya di Jerman, UK, Denmark, Yunani dan Sri Lanka. Mereka sudah melakukan program power cuts atau pemadaman selama 10 jam untuk menghemat penggunaan energi listrik," jelasnya.

2. Masyarakat menginginkan listrik 450 VA diganti 220 VA

Ilustrasi listrik (IDN Times/Arief Rahmat)

Rencana menghapuskan listrik 450 VA yang menyasar kalangan masyarakat menengah ke bawah dinilai lebih menyengsarakan. Sebab warga yang menggunakan listrik 450 VA mencapai sekitar 24 juta pelanggan (keluarga).

"Dari hasil pembicaraan dengan masyarakat pengguna 450 VA, mereka malah ingin listrik diturunkan lagi sampai 220 VA seperti yang diberlakukan pada zaman orde baru," ungkap dia.

Sebab lanjut Bambang, semua peralatan elektronik seperti lampu, televisi, kipas angin, dan kebutuhan watt lainnya, sangat rendah dan efisien untuk penghematan energi.

Baca Juga: Palembang Blackout, Ini Sebab Listrik di Sumsel Padam

Berita Terkini Lainnya