Punya Lahan 263 Ribu Ha, tapi Produksi Kopi Sumsel Hanya Tumbuh 4,33%
Harga jual kopi di Sumsel juga ikut mengalami penurunan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times -Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih menyatakan, rata-rata jumlah produktivitas kopi Sumsel setiap bulannya hanya menghasilkan indeks produksi sebesar 4,33 persen. Kondisi itu dipengaruhi akibat perkebunan kopi sudah banyak tua dan bahkan tak berkembang.
"Dari total perkebunan kopi di Sumsel seluas 263.000 Hektare (Ha) yang produktif maksimal hanya 6,6 Ha per bulan. Hasil ini membuat petani kopi hanya meraup keuntungan kecil dan mempengaruhi kesejahteraan mereka. Apalagi nilai tukar perbandingan dan pembagian tidak sama rata," kata dia, Jumat (6/3).
1. Pertumbuhan kopi mulai meningkat sejak tahun 2015
Endang menjelaskan, meski pertumbuhan produktivitas kopi Sumsel saat ini belum terlalu besar, namun bila dibanding tahun 2015 hasil pemasarannya sudah ada peningkatan.
"Produksi di tahun 2015 sempat di angka 2 persenan. Sekarang perlahan naik, walau pertumbuhannya masih fluktuatif. Peningkatan ini juga karena mulai berkembangnya bantuan CSR ke petani kopi, dari segi pengemasan untuk dipasarkan," jelas dia.
Baca Juga: Ragam Robusta Sumsel, Kopi Semendo & Empat Lawang Punya Khas Berbeda