TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peluang Bisnis Jamur Tiram, Hanya Butuh 4 Bulan Sudah Balik Modal 

Budidaya di rumah dan pasarkan produk olahan

Peluang bisnis jamur tiram di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Usaha jamur tiram dapat menjadi peluang bisnis di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemik COVID-19. Pasalnya, industri budidaya dan produksi olahan jamur tiram bisa balik modal dengan waktu paling cepat, yakni sekitar empat bulan.

"Sekitar empat bulan, Alhamdulillah sudah balik modal, dengan omzet rata-rata per panen Rp500 ribu rupiah," ujar Lia Elyanti, pengusaha jamur tiram di Jalan Sukakarya 2 nomor 1, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako, Palembang, Kamis (12/11/2020).

Baca Juga: Tren Ukir Kayu di Palembang, Manfaatkan Keahlian Jadi Peluang Bisnis 

1. Butuh Rp10 juta untuk modal awal bisnis jamur tiram

Peluang bisnis jamur tiram di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Merintis bersama sang suami sejak awal tahun 2019, dirinya membuka usaha jamur tiram dengan modal awal sebesar Rp10 juta. Lia menilai, peluang bisnis pertanian atau agribisnis ini cukup menjanjikan bila ditekuni secara serius dengan komitmen yang kuat.

"Keuntungannya lumayan membantu kebutuhan sehari-hari. Selain itu, mengonsumsi olahan jamur bermanfaat bagi kesehatan. Asal kita tahu menjual pasarnya ke mana, soalnya yang sulit itu marketing-nya, baik bahan mentah atau olahan," kata dia.

2. Jika perkembangan baik, panen jamur tiram bisa setiap pagi

Peluang bisnis jamur tiram di Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Terinspirasi dari media sosial, Lia dan suami memilih usaha jamur tiram karena melihat kondisi lahan kosong di sekitar rumah mereka. Menurut dia, lokasi tersebut bisa menjadi peluang menambah pendapatan.

"Ide awal gara-gara lihat di Facebook, ditambah lahan dekat rumah luas, kenapa gak dimanfaatkan," timpalnya.

Waktu pertama membuka usaha jamur Tiram, Lia hanya fokus untuk budidaya menghasilkan produk mentah yang bisa panen setiap pagi. Namun setelah berjalan enam bulan, jamur tiram mulai diolah menjadi keripik, pempek jamur, pepes, jamur crispy dan olahan lain.

"Karena mulai sulit pemasaran, terdorong inovasi lain. Saya belajar masak lewat YouTube secara otodidak, karena jamur kalau tidak cepat diolah bisa layu, sayang kalau mubazir akan dibuang," jelasnya.

Baca Juga: Indonesia Sedang Resesi, Yuk Buka Bisnis Kecil-kecilan

Berita Terkini Lainnya