TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Catatan dari BPS, Angka Kemiskinan Sumsel Masih di Angka 12,28 persen

Pertumbuhan ekonomi Sumsel capai 5,68 persen

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan (Sumsel), Endang Tri Wahyuningsih (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Palembang, IDN Times - Kepala BPS (Badan Perhitungan Statistik) Sumsel, Tri Wahyuningsih menyatakan, memang pertumbuhan ekonomi di Bumi Sriwijaya ini mengalami peningkatan pesat. Ini dibuktikan dengan pencapaian hingga 5,68 persen.

Namun, angka kemiskinan di Sumsel masih berada diangka 12,28 persen. Angka itu lebih tinggi dibandingkan angka kemiskinan nasional yang mencapai 9,6 persen.

"Tapi lebih rendah dibandingkan angka kemiskinan tahun lalu yang mencapai 12,80 persen, dan ini tentu hal ini ada penyebabnya. Ini akan diuraikan, agar program ke depan lebih tepat sasaran dan menurunkan angka kemiskinan,” ujarnya, saat dibincangi di Hotel Zuri Transmart Palembang, Kamis (4/7).

1. naiknya pertumbuhan ekonomi Sumsel didukung tiga sektor

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Endang mengungkapkan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Sumsel ini, lantaran didukung dari sektor pertambangan, perdagangan, industri dan pertanian.

"Saat ini juga tengah dicari peluang baru agar pertumbuhan ekonomi ini terus meningkat," ungkapnya.

2. Pertumbuhan ekonomi harus bisa mengcover dan mengcounter angka pengangguran

http://jateng.tribunnews.com/2017/10/01/angka-pengangguran-capai-6000-orang-ini-yang-akan-dilakukan-pemkot-salatiga

Meski demikian, jelas Endang, walaupun pertumbuhan ekonomi meningkat, pihaknya lebih mementingkan angka pengangguran dan kemiskinan agar dapat menurun.

"Lebih penting lagi, pertumbuhan ekonomi harus meng-cover dan meng-counter angka pengangguran agar dapat menurun," jelasnya. 

Baca Juga: Harga Sentuh Rp83.000/kg, Warga Sumsel Diminta Hemat Penggunaan Cabai

3. Kalau tak bisa mengcover, harus ditinjau ulang guna mengambil langkah

intellinews.com

Menurut Endang, seandainya pertumbuhan ekonomi ini mampu meng-counter angka pengangguran dan kemiskinan, sudah tentu semuanya akan berdampak baik.

"Jika tidak, maka harus dilakukan peninjauan ulang untuk menentukan langkah apa yang harus diambil, guna mengatasi persoalan pengangguran dan kemiskinan di Sumsel," ujarnya.

Topik:
Berita Terkini Lainnya