BI Sumsel Pesimis Inflasi Bisa Turun Hingga Semester II Tahun 2023
Harga Solar yang naik ikut memicu inflasi di Sumsel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Inflasi atau kenaikan harga barang di Sumatra Selatan (Sumsel) sulit mengalami penurunan hingga semester kedua tahun 2023. Hal tersebut disebabkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang meningkat.
"Laju inflasi di Sumsel sulit berada dalam rentang target sebesar 3 persen untuk 2022," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sumsel, Erwin Soeriadimadja, Selasa (11/9/2022).
Baca Juga: Pemprov Sumsel Mulai Pesimis Hadapi Inflasi di Triwulan IV 2022
Baca Juga: Ongkir Bawang Merah dari Brebes ke Palembang Naik Rp1,5 Juta
1. Inflasi Sumsel capai 6,7 persen di atas angka nasional
Laju inflasi Sumsel yang sulit turun juga dipengaruhi inflasi lebih tinggi dari nasional. Yakni mencapai level 6,7 persen pada September 2022. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi nasional pada periode sama sebesar 5,95 persen.
"Pergerakannya (inflasi) sampai dengan akhir tahun akan berada di atas koridor (target)," kata dia.
Baca Juga: Penumpang Pesawat di Sumsel Turun 20 Persen Akibat Inflasi