Pemprov Sumsel Mulai Pesimis Hadapi Inflasi di Triwulan IV 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) mendapat Dana Insentif Daerah (DID) Rp10,32 miliar. Dana tersebut, diklaim didapatkan Sumsel setelah berhasil menekan inflasi pada Mei-Agustus 2022.
Dana DID yang ada pun akan segera digunakan untuk menanggulangi kenaikan harga lewat penyaluran bantuan sosial (Bansos) bagi masyarakat terdampak, dan UMKM.
"Selain fokus kedua sektor, Dana DID ini juga disiapkan untuk sektor pendidikan," ungkap Sekda Sumsel, SA Supriono, Sabtu (1/10/2022).
Baca Juga: Ini Pemicu Objek Berada di Bawah Matahari Tidak akan Terlihat Bayangan
1. Siapkan skema penanggulangan hadapi inflasi
Dana DID itu akan diberikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada APBD Perubahan. Dana ini juga ditujukan agar daya beli masyarakat tetap terjaga pada triwulan keempat tahun 2022.
"Kami berharap bisa menekan inflasi di triwulan keempat, dengan langkah-langkah yang kami siapkan," beber dia.
2. Pemprov akan bagikan beras gratis di wilayah kemiskinan ekstrem
Supriono menambahkan, langkah pertama yang akan dilakukan Pemprov Sumsel adalah menyalurkan BLT dari pemerintah pusat. Selanjutnya akan mengawasi penggunaan dana desa agar tepat sasaran, sehingga ekonomi desa tetap berputar di tengah ancaman inflasi.
Tak sampai di sana, beberapa operasi pasar akan digelar. Pemprov Sumsel tengah menyiapkan pembagian beras secara cuma-cuma kepada daerah yang memiliki tingkat kemiskinan ekstrem seperti Palembang dan Lubuk Linggau.
"Kita mempersiapkan diri menghadapi inflasi. Harapannya inflasi terkendali secara baik di bawah inflasi yang di rencanakan atau ditetapkan nasional," ujar dia.
3. Pemprov Sumsel tak janjikan bisa hentikan laju inflasi
Namun di tengah kepercayaan menjaga inflasi, Pemprov Sumsel mengaku sulit menekan inflasi seperti tiga tri wulan sebelumnya. Pihaknya meyakini hanya bisa mengambil langkah untuk menekan laju, bukan menurunkan.
"Saat ini bertahan saja sambil berusaha bagaimana memenuhi kebutuhan masyarakat agar tidak menjadi bumerang yang mengakibatkan inflasi tidak bisa dikendalikan," tutup dia.
Baca Juga: Ancaman Resesi 2023 Menghantui, Lampung Punya Potensi Pencegahan