Menilik Masjid Agung Palembang, Rumah Ibadah Paling Ramai saat Lebaran

Warga Palembang berebut tempat sejak subuh demi Salat Id

Intinya Sih...

  • Masjid Agung Palembang, masjid terbesar di Bumi Sriwijaya, berdiri sejak 1738
  • Ramai di hari raya, menampung hingga 10 ribu jemaah, dan menjadi favorit umat muslim
  • Memiliki desain akulturasi budaya Arab dan Tiongkok, serta luas area hingga 15.400 meter persegi

Palembang, IDN Times - Masyarakat berbondong-bondong mengunjungi Masjid Agung Palembang, masjid terbesar di Bumi Sriwijaya. Tradisi gelar sajadah sejak waktu subuh sudah jadi kebiasaan warga ketika lebaran.

Masjid ini merupakan rumah ibadah favorit umat muslim saat menunaikan salat Idul Fitri maupun Idul Adha. Menampung hingga 10 ribu jemaah, Masjid Agung Palembang dengan nama lengkap Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Jayo Wikramo berdiri sejak 1738.

Baca Juga: 3 Kudapan Khas Palembang Wajib Ada saat Lebaran, Bisa Tebak?

1. Berebut tempat sejak subuh

Menilik Masjid Agung Palembang, Rumah Ibadah Paling Ramai saat LebaranKawasan Masjid Agung Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Masjid Agung Palembang memang selalu ramai di waktu hari raya, bahkan masyarakat luar Kota Pempek banyak yang sengaja datang untum salat di sana. Mereka rela menunggu waktu salat sejak matahari belum terbit.

Sebagian orang pun sudah datang ke masjid dari sebelum waktu salat subuh, hanya agar mendapatkan tempat di sana. Sebab Masjid Agung tidak pernah lengang kecuali saat pandemik COVID-19 melanda.

Baca Juga: Resep Malbi Palembang, Sajian Khas Lebaran Menggoda Selera

2. Memiliki desain dan arsitek akulturasi budaya Arab dan Tiongkok

Menilik Masjid Agung Palembang, Rumah Ibadah Paling Ramai saat LebaranMasjid Agung Palembang (Instagram/Pariwisata Palembang)

Masjid Agung Palembang adalah masjid bersejarah dengan desain akulturasi budaya Arab dan Tiongkok. Sebelum renovasi, bangunan asli Masjid Agung Palembang memiliki menara dan atap menyerupai Klenteng menandakan perpaduan kultur.

Semula Masjid Agung Palembang lebih dikenal dengan Masjid Sultan karena dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin I. Proses pembangunan masjid ini cukup lama, yakni hingga 10 tahun dan diresmikan pada 26 Mei 1748.

Arsitektur Masjid Agung Palembang kental dengan unsur Palembang. Pasalnya, sebagian besar kayunya menggunakan ukiran Lekeur khas Palembang. Masjid Agung juga menjadi salah satu masjid tertua di nusantara yang sudah mengalami berbagai renovasi sejak masa Kolonial Belanda.

3. Jembatan Ampera dan sekitar Jalan Kawasan Masjid Agung Palembang ditutup saat Salat Id

Masjid Agung Palembang memiliki luas area sampai 15.400 meter persegi dan berada di tengah kota. Meski termasuk dalam wilayah kompleks yang luas, jemaah di Masjid Agung Palembang selalu meluap, bahkan dipadati jemaah hingga luar kawasan.

Kapolrestabes Palembang, Kombes Harryo Sugihhartono, mengatakan Jembatan Ampera akan ditutup sementara saat Idul Fitri karena kawasan Masjid Agung sering dipadati jemaah sampai Bundaran Air Mancur untum salat.

Selain menutup sementara Jembatan Ampera, hal yang sama akan dilakukan di beberapa titik lokasi jalan umum seperti di Masjid Taqwa Kambang Iwak, dan Masjid Nur Hidayah yang ada di Jalan Demang Lebar Daun.

"Demikian juga nanti beberapa ruas tempat seperti di Masjid Taqwa akan kami lakukan penyekatan, demi memberikan kenyamanan umat muslim yang akan melaksanakan ibadah salat Id di wilayah daerah sekitar Masjid Taqwa tersebut," jelasnya.

Baca Juga: H-1 Lebaran, 12.000 Kendaraan Diprediksi Masuk Palembang dari Jawa

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya