Hotel Pertama di Palembang: Mengungkap Sejarah Hotel Palembang

Area sekitar hotel dahulu kala merupakan pusat perdagangan

Palembang, IDN Times - Struktur kayu yang rapat tersusun solid di rumah panggung Jalan TP Rustam Effendi merupakan rempok atau rumah bingen (lawas dalam bahasa lokal) di Bumi Sriwijaya. Siapa yang menyanka, bangunan kokoh yang berada di deretan toko-toko kelontong Kecamatan Ilir Timur I itu dulunya adalah hotel pertama di Palembang.

Dibangun pada tahun 1905, rumah panggung tersebut dikenal sebagai Hotel Palembang. "Hotel Palembang sangat terkenal di kalangan pribumi maupun orang Belanda karena berada di pusat kota dan perdagangan pada zamannya," ujar Raden Helmi Fansuri, keturunan keempat Raden Nangling orang yang mendirikan Hotel Palembang.

1. Hotel Palembang memiliki luas dengan lebar 20 meter dan panjang 25 meter

Hotel Pertama di Palembang: Mengungkap Sejarah Hotel PalembangMenelusuri jejak Hotel Pertama Palembang di Kawasan 17 Ilir yang berdiri sekitar tahun 1905 (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Hotel Palembang memiliki luas area dengan lebar 20 meter dan panjang 25 meter. Bangunan itu terdiri dari dua tingkat dan memiliki 10 kamar di setiap tingkatnya. Meski telah berusia ratusan tahun, sejumlah konstruksi bangunan hotel masih asli dan belum mengalami renovasi.

"Bagian dalam ada perubahan sedikit untuk menguatkan bangunan. Bagian luar, yang dahulu teras, direnovasi dan sekarang di bawah jadi ruko-ruko yang disewakan," kata Helmi.

Penutupan tangga di dalam adalah salah satu bagian konstruksi yang diubah, serta posisi tangga di luar yang kini berada di belakang juga telah mengalami renovasi. Dahulu kala, tangga berada di depan Hotel Palembang.

"Posisi hotel ini dekat pelabuhan, pusat perdagangan dekat sungai Rendang dan Sungai Tanggo Batu. Sehingga banyak orang yang menginap," tambahnya.

2. Hotel Palembang pertama tak lagi beroperasi dari sebelum Indonesia merdeka

Hotel Pertama di Palembang: Mengungkap Sejarah Hotel PalembangMenelusuri jejak Hotel Pertama Palembang di Kawasan 17 Ilir yang berdiri sekitar tahun 1905 (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Bukti keaslian Hotel Palembang di Kelurahan 17 Ilir terlihat dari susunan kayu di dalam bangunan. Karakter ventilasi lupis berbentuk kerang adalah konstruksi yang hingga saat ini tidak mengalami perubahan, dilihat dari cetakan foto zaman dahulu yang dipotret oleh tamu Belanda.

"Hotel Palembang ini milik Raden Nangling, salah satu pejuang kemerdekaan dan keturunan Suhunan Husin Dia'udin," jelas Helmi.

Ia bercerita, setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Hotel Palembang sudah tidak operasional. Helmi menuturkan kembali cerita orang tuanya yang menyebut Hotel Palembang beralih fungsi menjadi tempat perkumpulan laskar untuk merebut kemerdekaan dalam perang lima hari lima malam.

"Pada tahun 1960-an, Hotel Palembang sudah tidak lagi menjadi hotel dan menjadi tempat tinggal orang tua saya sampai sekarang," tambahnya.

3. Kamar-kamarnya sudah mengalami renovasi

Hotel Pertama di Palembang: Mengungkap Sejarah Hotel PalembangMenelusuri jejak Hotel Pertama Palembang di Kawasan 17 Ilir yang berdiri sekitar tahun 1905 (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Ketika IDN Times menelusuri jejak Hotel Palembang, bentuk bangunan bisa dibilang kuno, beberapa konstruksi pun tampak lawas, seperti sisi jendela kaca yang dominan dengan pinggiran kayu antik. Walau agak usang, namun kayu terlihat kuat dan tidak rapuh.

Hotel Palembang berdiri semi permanen dengan konsep bangunan panggung yang menjadi ciri khas rumah asli Sumatra. Bahkan konstruksi tarup masih asli, terlihat dari bentuk yang sedikit menguncup dan mengerucut ke atas dengan ikon motif tungkai Palembang di atas segitiga atap rumah.

"Bangunan di lantai dua tidak ada yang berubah, masih seperti dulu. Hanya kaca jendela saja dan kamar yang dulunya 10 sudah digabung jadi tiga, kemudian ruang tamu serta dapur," kata dia.

Di lantai satu Hotel Palembang terlihat toko rumah makan Padang, travel, dan kantor pengacara yang sudah disewakan pemilik bangunan. Sementara saat naik ke lantai dua, sudah menjadi rumah keluarga dengan foto Raden Nangling tetap terpajang.

"Keluarga masih tinggal di sini, keturunan Raden Nangling masih mengurusnya, termasuk saya," tambahnya.

4. Masyarakat sempat keliru menunjuk titik lokasi Hotel Palembang

Hotel Pertama di Palembang: Mengungkap Sejarah Hotel PalembangMenelusuri jejak Hotel Pertama Palembang di Kawasan 17 Ilir yang berdiri sekitar tahun 1905 (IDN Times/Dok. Feny Maulia Agustin)

Menurut sejarawan Palembang Kemas Ari Panji, lokasi Hotel Palembang zaman dahulu memang menjadi pusat kota, terutama untuk aktivitas perdagangan ekonomi daerah. Kawasan strategis yang dekat Sungai Musi ini dahulu dikelilingi pelabuhan dan dermaga kecil sebagai penghubung.

"Saat ini masih menjadi pusat perdagangan. Dahulu 17 Ilir ini pusat kota dan perdagangan sehingga dibangun hotel. Bentuk bangunan masih seperti dulu, dari tiang kerang-kerang lupis dan struktur pagar yang masih sama," katanya.

Ari menjelaskan bahwa kawasan Hotel Palembang sempat disalahpahami oleh sebagian masyarakat karena ada video di media sosial yang tersebar menunjukkan lokasi Hotel Palembang berada di ujung dekat area sekolah Belanda dahulu kala.

"Bangunan ini belum masuk jadi Cagar Budaya. Ada informasi yang salah. Ditambah video-video yang tersebar menunjukkan titik (Hotel Palembang) yang salah. Jadi, di peta tahun 1914 hasil penelitian, peta Palembang memang ada tertulis Hotel Palembang besar dan panjang, nah dikira orang lokasinya di ujung tulisan. Titik itu berada di Sekolah Nanhua, yang sekarang juga tidak ada lagi," jelasnya.

Baca Juga: Hotel Palembang Rekomendasi di Pusat Kota

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya