Wong Kito Harus Move On, Lupakan Kegagalan Sriwijaya FC ke Liga 1
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Publik sepakbola Sumatera Selatan (Sumsel) masih meratapi kegagalan Sriwijaya FC yang tak mampu menembus tiga besar Liga 2 Indonesia musim 2018-2019, agar bisa come back ke Liga 1.
Padahal, tim berjuluk Laskar Wong Kito ini selalu tampil maksimal dan kompetitif pada setiap pertadingan di kompetisi kasta kedua tersebut. Pendek cerita, apa yang harus dilakukan manajemen Sriwijaya FC agar musim depan menjadi kompetisi terakhir di Liga 2 Indonesia?
Sekretaris PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), Faisal Mursyid mengungkapkan, bahwa semua yang telah terjadi pada musim 2018-2019 ini merupakan ujian besar bagi tim dan seluruh manajemen.
"Waktu paling berat di tahun 2018. Karena saat berkompetisi Sriwijaya FC mengalami ujian besar dan membuat manajemen sangat berat menerimanya. Tetapi dengan perjalanan waktu, kami komitmen untuk mengarungi kompetisi dengan menghadapi berbagai masalah teknis dan non teknis. Kita berhasil menjalani kompetisi, walau belum bisa kembali ke Liga 1, ini artinya ujian lagi," ungkap dia, Kamis (28/11).
1. Sriwijaya FC tetap menjadi satu tim terbaik di tanah air
Faisal mengatakan, dengan situasi tim tetap bertahan di Liga 2, bukan berarti Sriwijaya FC menjadi terpuruk. Namun Laskar Wong Kito sudah membuktikan menjadi salah satu bagian tim terbaik sepak bola Indonesia.
Lihat saja, beberapa musim sebelumnya Sriwijaya FC merupakan tim terbaik tanah air. Pernah menjadi juara Liga Indonesia musim 2012-2013, dan mencatat sejarah double winner.
"Selama 15 tahun dengan prestasi itu bukan hal mudah. Sebagai motivasi, semua kalangan yang mencintai Sriwijaya FC sebaiknya mulai bangkit lagi, dukung lagi dimanapun posisinya berada, harus move on dan sebagai manajemen kami pasti mulai evaluasi tim," kata dia.
2. Sriwijaya FC bakal diisi dengan pemain-pemain muda
Setelah menuntaskan kompetisi di Liga 2 Indonesia musim 2018-2019 dan Sriwijaya FC finish di peringkat empat besar, maka manajemen sudah menyiapkan rencana untuk musim berikutnya.
Menurut Direktur Teknik PT SOM, Indrayadi, nantinya pemain-pemain baru Sriwijaya FC bakal diisi dengan barisan skuad muda. Sama seperti apa yang dilakukan Persik Kediri yang memprioritaskan pemain muda.
"Meski prioritas pemain muda, kita juga mencari pemain senior yang akan membimbing, tetapi dengan komposisi yang kecil di tim. Tahun depan akan lebih sulit, karena tim Liga 1 yang turun akan semakin banyak dan menjadi kompetitor yang berat di Liga 2," kata dia.
3. Sriwijaya FC hanya mempertahakan sekitar 10 pemain untuk musim depan
Indrayadi menerangkan, dari 23 pemain yang ada, manajemen akan melakukan perombakan tim sekitar 60 persen. Artinya, hanya sekitar 10 pemain yang dipilih untuk tetap bertahan di dalam tim.
"Semua evaluasi menyeluruh, mulai dari tim hingga Official, yang mana yang kurang kita perbaiki, untuk pemain ada pergi dan bertahan. Sepuluh pemain kemungkinan besar akan kita pertahankan," terang dia.
Baca Juga: Gagal Promosi ke Liga 1, Ini Rencana Presiden Sriwijaya FC Musim Depan
4. Manajemen SFC serius akan bidik pemain naturalisasi
Saat disinggung rencana manajemen untuk mendatangkan Alberto Goncalves pada musim depan, Indrayadi menegaskan, pihaknya memang serius membidik pemain naturalisasi asal Brasil tersebut.
"Iya Beto akan kita ambil, karena Beto ini harganya nggak main main, satu musim saja kontraknya berkisar Rp2 miliar, makanya kita akan menghadap gubernur dulu untuk mencarikan bapak angkatnya Beto," tandas dia.