Selama 3 Hari, Karhutla di Bayung Lencir Muba Meluas Sampai 46 Hektar

Penyebab lahan yang terbakar masih dalam penyelidikan

Intinya Sih...

  • Kasus Karhutla di Musi Banyuasin meluas, 46 hektar lahan terbakar hingga Minggu.
  • Penyebab pasti lahan yang terbakar masih dalam penyelidikan, jenis tanah gambut tebal menjadi faktor bertambahnya luas lahan yang terbakar.
  • Tim gabungan melakukan pemadaman dan pendinginan dengan sumber air kanal, water bombing menggunakan helikopter, serta kendala lokasi sulit diakses.

Musi Banyuasin, IDN Times - Kasus Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di wilayah Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel, kian meluas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muba mencatat sudah 46 hektar lahan terbakar hingga Minggu (21/7/2024).

Luas lahan tersebut meningkat setelah data sebelumnya atau sejak Jumat (19/7/2024) baru seluas 15 hektare. Bertambahnya luas lahan yang terbakar tersebut karena jenis tanah gambut yang cukup tebal.

Baca Juga: 6 Daerah Sumsel Tetapkan Status Siaga Karhutla Antisipasi Kemarau

1. Lahan yang terbakar berstatus milik masyarakat

Selama 3 Hari, Karhutla di Bayung Lencir Muba Meluas Sampai 46 Hektar(Karhutla di Bayung Lencir Muba Meluas Sampai 46 Hektar) IDN Times/istimewa

Kepala Pelaksana BPBD Muba, Pathi Riduan, mengatakan lahan yang terbakar di wilayah itu terjadi sudah tiga hari. Hingga saat ini penyebab pasti lahan yang terbakar masih dalam penyelidikan. 

"Lahan yang terbakar di Desa Medak milik masyarakat. Vegetasi yang terbakar semak belukar, pakis, gelam, dan tanaman sawit. Kondisi saat ini sudah padam," ujarnya, Senin (22/7/2024).

Baca Juga: Airlangga Hartanto: Karhutla Rugikan Negara Puluhan Miliar Setahun

2. Tim mengandalkan sumber air kanal untuk padamkan karhutla

Selama 3 Hari, Karhutla di Bayung Lencir Muba Meluas Sampai 46 Hektar(Karhutla di Bayung Lencir Muba Meluas Sampai 46 Hektar) IDN Times/istimewa

Kendati sudah padam, tim gabungan tetap melanjutkan upaya pemadaman dan pendinginan dengan pompa mekanis. Pemadaman dilakukan sejak terjadinya kebakaran dengan melibatkan tim gabungan yang berasal dari personel TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, pihak kecamatan, RPK PT TPJ, KPH Lalan Mendis, KMPA Bromo Sakti, dan KMPA Sinar Medak.

"Tim mengandalkan sumber air kanal untuk pemadaman. Pembuatan sekat bakar juga sudah 100 persen untuk mengantisipasi agar api tidak menyeberang ke lahan lainnya," ungkapnya.

3. Tim pemadam terkendali akses yang jauh

Selama 3 Hari, Karhutla di Bayung Lencir Muba Meluas Sampai 46 Hektar(Karhutla di Bayung Lencir Muba Meluas Sampai 46 Hektar) IDN Times/istimewa

Pathi menambahkan, pihaknya sudah melakukan 65 kali water bombing di wilayah itu menggunakan dua helikopter dari Sinar Mas. Kemudian melalui darat sudah dikerahkan lima unit mobil angkut, 20 unit roda dua, 8 unit eskavator dan mesin pompa pemadam. 

"Kita terkendala lokasi yang cukup jauh, bahkan sepeda motor sulit untuk masuk, beberapa personel jalan kaki," ungkapnya.

4. Hotspot terus bermunculan, kemarau diprediksi sampai Agustus nanti

Selama 3 Hari, Karhutla di Bayung Lencir Muba Meluas Sampai 46 Hektar(Karhutla di Bayung Lencir Muba Meluas Sampai 46 Hektar) IDN Times/istimewa

Kondisi lahan di Muba di musim kemarau sangat rentan terhadap karhutla karena hotspot yang terus bermunculan. Meningkatnya titik panas itu sesuai prakiraan BMKG yang menyebut musim kemarau akan terjadi sejak akhir Juli hingga Agustus mendatang.

"Kita mengimbau seluruh pihak tidak membuka lahan dengan membakar, karena dapat mengakibatkan Karhutla di musim kemarau. Kita juga tak henti mengingatkan ke masyarakat tidak membuang puntung rokok di sembarang tempat, percikan apinya mudah menyulut," imbaunya.

Baca Juga: Polda Sumsel Terjunkan 200 Personel Kepolisian Antisipasi Karhutla

Topik:

Berita Terkini Lainnya