Komisioner Bawaslu dan Panwascam Muba Diserang Simpatisan Caleg

Korban diserang saat monitoring di Panwascam Keluang

Intinya Sih...

  • Komisioner Bawaslu Muba diserang dan dianiaya massa saat monitoring di Panwascam Keluang.
  • Peristiwa terjadi saat proses pemeriksaan terhadap pelapor dan saksi, menyebabkan cedera pada komisioner.
  • Bawaslu Muba menuntut tanggung jawab caleg yang membawa massa, akan dituntaskan melalui jalur hukum.

Musi Banyuasin, IDN Times - Seorang komisioner Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Musi Banyuasin (Bawaslu Muba) bernama Rico Roberto, diserang dan dianiaya massa saat melakukan monitoring dan pengawasan terhadap agenda-agenda yang dilakukan oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Keluang, Senin (25/3/2024).

Korban diserang segerombolan pendukung seorang Caleg dari Dapil 9 Muba. Rico mengalami cedera pada bagian kepala dan dada hingga mobil miliknya dirusak. Korban melaporkan peristiwa penganiayaan dan ancamam pembunuhan terhadapnya ke Polres Muba.

Baca Juga: Ketua DPD Golkar Sumsel Gagal ke Senayan, Sebut Ada Anomali

1. Insiden pengeroyokan terjadi saat pemeriksaan pelapor

Komisioner Bawaslu dan Panwascam Muba Diserang Simpatisan Caleg(Kondisi usai penyerangan Panwascam Keluang dan Komisioner Bawaslu Muba) IDN Times/istimewa

Ketua Bawaslu Muba, Beri Primansa, mengatakan peristiwa yang dialami oleh komisioner terjadi saat agenda Panwascam Keluang melakukan proses pemeriksaan terhadap pelapor dan terhadap kedua orang saksi.

"Seperti biasa Komisioner Bawaslu Kabupaten turun ke Panwascam untuk melakukan monitoring. Sekitar pukul 12.00 WIB sampai selesai, proses pemeriksaan terhadap satu orang saksi berjalan dengan lancar tanpa halangan dan rintangan," ujarnya, Selasa (26/3/2024).

Kemudian pukul 14.00 WIB dilanjutkan agenda memeriksa pelapor, yaitu seorang Caleg DPRD dari PKB Dapil sumsel 9.

"Ketika pelapor masuk ke dalam ruang pemeriksaan, ia berdiri dari tempat duduk dan berteriak keras marah dengan menyebut kalimat 'Ikak Hakku, Ngape kalian Lame memproses laporanku. PPK ikak kurang ajar nia' (Ini hak saya, kenapa kalian lama memproses laporan saya. PPK ini kurang ajar)," bebernya.

Baca Juga: Caleg Golkar Laporkan Rekan Sesama Caleg Penggelembungan Suara

2. Caleg pukul meja dan banting setumpuk berkas

Komisioner Bawaslu dan Panwascam Muba Diserang Simpatisan Caleg(Kondisi usai penyerangan Panwascam Keluang dan Komisioner Bawaslu Muba) IDN Times/istimewa

Oknum juga memukul meja 2 kali dan membanting setumpuk berkas tebal ke meja. Lalu massa yang dibawa olehnya masuk dari berbagai arah pintu depan dan pintu belakang kantor.

"Segerombolan orang ini langsung menyerang secara membabi buta kepada Saudara Hendri, Ketua Panwascam Keluang dan komisioner Bawaslu Muba, Rico Roberto," jelasnya.

Padahal menurutnya, Rico Roberto dan staf turun ke Panwascam Keluang untuk menjalankan kewajiban profesi dengan membawa surat tugas yang resmi dari lembaga Bawaslu Muba. Ia hendak melakukan monitoring dan pengawasan proses penanganan laporan.

"Hal ini menjadi preseden buruk bagi proses dewasanya demokrasi di daerah kita. Dari fakta di lapangan yang seharusnya kita mintai keterangan adalah oknum tersebut dan 2 orang saksi. Dia kan pelapor, namun untuk apa membawa massa yang banyak," bebernya.

3. Bawaslu sudah buat laporan ke Polres Muba

Komisioner Bawaslu dan Panwascam Muba Diserang Simpatisan Caleg(Bawaslu Muba saat membuat laporan ke Polres Muba terkait penyerangan terhadap komisionernya) IDN Times/istimewa

Bawaslu Muba ingin caleg tersebut bertanggung jawab terhadap yang dialami salah satu komisinoner. Menurutnya, kejadian tersebut sudah menyangkut lembaga dan akan dituntaskan melalui jalur hukum.

"Korban sudah melapor ke SPKT Polres Muba dan sudah dilakukan visum. Korban Rico masih terbaring lemah saat ini, karena mendapat hantaman kaki di bagian dada sebanyak 2 kali dan kepala pakai kaki," ungkapnya.

4. Massa juga rusak fasilitas dan inventaris Bawaslu

Menuruti keterangan saksi di lapangan yang diterima pihaknya, tindakan kekerasan terjadi karena caleg tersebut tidak berusaha meredam amukan massa yang dibawanya. Setelah semuanya mereda dan korban bonyok, sang caleg basa-basi melerai dan memerintahkan massanya untuk keluar ruangan tersebut.

"Kami juga mengalami kerugian berupa meja 4 buah, kursi 6 buah, laptop 1 unit, 2 ban mobil komisioner ditusuk pisau. Berkas kami banyak hilang," tutupnya.

Kapolres Muba, AKBP Imam Safii melalui Kasi Humas, AKP Susianto, mengatakan pihaknya sudah menerima laporan korban tadi malam. "Laporan sudah masuk, kini masih dalam proses penyidikan," ucapnya singkat.

Baca Juga: 2 Komisioner Bawaslu OKU Diduga Terima Suap Rp1,3 Miliar

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya