Kasus DBD di OKU Berstatus Waspada, Terbaru 2 Korban Jiwa
Intinya Sih...
- Dinkes OKU menyebut wabah DBD menelan korban jiwa, termasuk anak 8 tahun yang meninggal.
- Status DBD di Kabupaten OKU sudah masuk status Waspada, dengan kasus terus meningkat sejak akhir 2023.
- Dinkes OKU melakukan fogging di rumah korban dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus DBD.
- Dinkes OKU menyebut wabah DBD menelan korban jiwa, termasuk anak 8 tahun yang meninggal.
- Status DBD di Kabupaten OKU sudah masuk status Waspada, dengan kasus terus meningkat sejak akhir 2023.
- Dinkes OKU melakukan fogging di rumah korban dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus DBD.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ogan Komering Ulu, IDN Times - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (Dinkes OKU) Sumsel menyebut wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali menelan korban jiwa.
Sebelumnya seorang anak berusia 13 tahun warga Kecamatan Baturaja Timur dilaporkan meninggal dunia akibat terinfeksi DBD. Kali ini yang menjadi korban seorang anak berusia 8 tahun, yakni Azzahra Risky Febriansyah.
Baca Juga: Dinkes Sumsel Catat Kasus DBD Meningkat Sepanjang Januari 2024
1. DBD meningkat sejak musim penghujan
Korban terbaru merupakan anak dari Aang Gunardi, warga Jalan Veteran Lorong Veteran, Kelurahan Kemalaraja, Kecamatan Baturaja Timur ini yang meninggal dunia pada Sabtu (3/2/2024).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes OKU, Andi Prapto, mengatakan status DBD di Kabupaten OKU sudah masuk status Waspada.
“Kasus DBD terus meningkat sejak akhir 2023, dampak dari musim hujan. Banyak genangan air tempat nyamuk berkembang biak. Kini status DBD di OKU sudah masuk waspada,” ujarnya, Minggu (4/2/2024).
Baca Juga: Kasus DBD di Palembang Naik, 3 Orang Meninggal Dunia
2. Dinkes langsung lakukan fogging rumah korban
Menindaklanjuti hal tersebut, Dinkes OKU bersama Tim Kesehatan Puskesmas Kemalaraja memberikan respon dengan melakukan fogging di rumah korban hingga radius 200 meter.
"Kegiatan fogging telah dilakukan sebagai tindakan langsung atas kematian Azzahra. Kami juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus DBD," jelasnya.
3. Masyarakat diminta konsisten lakukan 3M
Pihaknya berharap ada kerjasama antara pemerintah setempat dalam hal ini Ketua RT, tokoh masyarakat dan kepolisian untuk meminimalisir kasus DBD yang sedang meningkat di Kabupaten OKU.
"Masyarakat perlu bekerja sama dengan pemerintah dalam melakukan 3M (menguras, menutup dan menimbun) barang yang berpotensi genangan air, yang dapat menjadi tempat nyamuk bersarang," bebernya.
Baca Juga: Kasus DBD di Palembang Naik, 3 Orang Meninggal Dunia