Balita Tewas Hanyut ke Selokan saat Hujan Deras di Pagar Alam
Intinya Sih...
- Anak laki-laki berusia 2,6 tahun ditemukan meninggal dunia setelah hanyut ke dalam selokan saat hujan deras di Pagar Alam.
- Petugas Tagana BPBD Pagar Alam melakukan pencarian selama 4 jam sebelum menemukan jenazah korban 2 kilometer dari tempat tinggalnya.
- Belum ada keterangan resmi dari keluarga atau pihak kepolisian terkait kejadian tersebut karena jenazah masih dalam penanganan RSUD Besemah Kota Pagar Alam.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pagar Alam, IDN Times - Seorang anak berusia 2,6 tahun di dusun Tebat Baru Ulu, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia karena hanyut ke dalam selokan saat hujan deras, Minggu (14/1/2024).
Balita berjenis kelamin laki-laki itu sebelumnya dikabarkan hilang sekitar pukul 17.00 WIB oleh warga. Ia bermain saat hujan di area selokan dekat tempat tinggalnya.
Baca Juga: 1.000 Lembar Surat Suara DPD RI Bengkulu Nyasar ke Musi Rawas Sumsel
1. Korban ditemukan setelah empat jam pencarian
Mendapatkan informasi tersebut, petugas Tagana dari BPBD Pagar Alam langsung mengerahkan tim untuk menyusuri area tempat hanyutnya bocah tersebut.
Setelah empat jam pencarian, akhirnya bocah malang tersebut ditemukan telah dalam keadaan meninggal dunia. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Besemah Kota Pagar Alam.
Baca Juga: KPU Sumsel Libatkan Eks Narapidana Melipat Surat Suara
2. Jasad korban langsung dievakuasi ke RSUD Besemah
Anjas, seorang petugas Tagana BPBD Pagar Alam yang ikut misi pencarian balita malang tersebut, mengatakan korban ditemukan jarak 2 kilometer dari tempat tinggalnya.
"Kami berhasil menemukan dan mengevakuasi bocah yang dilaporkan hilang sore kemarin dan kondisinya telah meninggal dunia. Jenazah bocah tersebut kami temukan hanyut di dalam parit berjarak 2 kilometer dari pertama ia dilaporkan hilang. Jenazahnya telah dibawa ke RSUD Besemah ditemani oleh keluarganya," ujar Anjas.
3. Korban dan keluarganya bukan warga desa setempat
Diki Zulkarnaen, Lurah setempat mengungkapkan, bocah tersebut merupakan warga desa lain yang pada saat kejadian tengah bertandang bersama keluarganya.
"Dari laporan Ketua RT sebelum dilaporkan hilang, ada yang melihat bocah malang itu bermain di pinggir parit. Saat itu memang arus airnya cukup deras karena hujan, kemudian dicurigai bocah itu tercebur ke dalam parit," jelasnya.
Belum ada keterangan baik dari pihak keluarga bocah maupun pihak kepolisian mengenai kejadian ini, karena jenazah bocah tersebut masih dalam penanganan RSUD Besemah kota Pagar Alam.
Baca Juga: Sriwijaya FC Belajar dari Kesalahan, Sisa Laga Jadi Pertaruhan