3 Pelaku Pembunuhan Kuburan Cina Palembang Kini di Panti Rehabilitasi
Intinya Sih...
- Tiga pelaku pembunuhan siswi SMP di Palembang sudah berada di PSRABH Indralaya.
- Pelaku tidak boleh dikunjungi keluarga dan akan dilakukan assessment selama tiga hari.
- Setelah assessment, mereka akan mendapatkan treatment fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ogan Ilir, IDN Times -Tiga dari empat pelaku pembunuhan siswi SMP di Kuburan Cina Palembang saat ini sudah berada di Panti Sosial Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum (PSRABH) Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel.
Ketiga pelaku diantar oleh pihak kepolisian ke PSRABH Indralaya pada Jumat (6/9/2024) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Setibanya di PSRABH Indralaya, ketiganya akan ditempatkan di ruangan khusus.
Adapun ketiga pelaku pembunuhan siswi SMP di Kuburan Cina Palembang tersebut, yakni, MZ (13), NS (12) dan AS (12).
1. Ketiga pelaku akan dilakukan assessment dahulu
Kepala UPTD PSRABH Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, Dian Arif mengungkapkan, selain ditempatkan di ruangan khusus, mereka juga tidak diperkenankan untuk dikunjungi keluarga.
"Kita akan melakukan assesment terlebih dahulu terhadap ketiga pelaku pembunuhan siswi SMP asal Palembang tersebut. Insya Allah besok (Senin) nanti baru akan dilakukan assesment terhadap mereka," ujarnya Minggu (8/9/2024).
2. Pembinaan meliputi fisik, mental, sosial dan spiritual
Kasi Rehabilitasi UPTD PSRABH Indralaya Kabupaten Ogan Ilir, Darwin Mokodongan menambahkan, ketiga orang tersebut akan dilakukan assessment terlebih dahulu selama tiga hari.
"Untuk tahap awal, karena anak-anak baru masuk panti, maka dilakukan assessment terlebih dahulu," jelasnnya.
Setelah dilakukan assesment, lanjut Darwin, selanjutnya pihaknya baru bisa ditentukan treatment apa yang tepat untuk diberikan kepada para pelaku.
"Kami akan melakukan pembinaan fisik, mental, sosial dan spiritual kepada para anak-anak ini," ucapnya.
3. Bimbingan spiritual lebih diutamakan
Disinggung mengenai terapi yang akan diberikan, pihaknya akan memberikan terapi komunitas, berupa bimbingan fisik, mental, sosial. Tentunya yang paling penting bimbingan spiritual agar anak paham betul tentang nilai-nilai kemanusiaan.
"Selama berada di PSRABH, ketiga anak tersebut menjalankan aktivitas sesuai peraturan yang berlaku. Di antaranya salat lima waktu, mengaji dan kegiatan-kegiatan spiritual lainnya serta mendapatkan hak seperti makan tiga kali sehari, minum, kebutuhan mandi cuci kakus dan lain-lain," tutupnya.