Palembang, IDN Times - Penyidik dari Polres Ogan Ilir bersama pihak Rumah Sakit Bhayangkara Palembang membongkar makam mahasiswa Universitas Taman Siswa (Unitas) Palembang, Muhammad Akbar (19), yang tewas usai mengikuti pra pendidikan dasar (diksar) Resimen Mahasiswa (Menwa) di daerah Tanjung Senai, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), pada pekan lalu.

Pembongkaran makam tersebut dilakukan hari ini, setelah pihak kepolisian menemukan bukti baru, adanya tindakan kekerasan terhadap korban, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi.

Sebelumnya, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum terhadap korban Akbar. Tapi setelah ada bukti baru tersebut, pihak keluarga akhirnya memberikan izin untuk membongkar makam Akbar di TPU Borang Palembang.

Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Kompol dr Mansuri Spkf menjelaskan, pemeriksaan terhadap korban awalnya sedikit kesulitan, lantaran kondisi jenazah yang sudah dikubur selama 4 hari terendam air. Dari hasil pemeriksaan tersebut, ditemukan ada tanda-tanda kekerasan di tubuh jenazah, seperti di kepala, dada dan tubuhnya.

"Tidak bisa kita jelaskan secara rinci. Tapi apa pun hasil yang didapat, semuanya akan kami laporkan ke pihak Polres OI untuk didalami," jelas Mansuri setelah melakukan autopsi.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Malik Pahrin mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa 19 saksi, ada 17 orang dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palembang dan 2 mahasiswa Universitas Taman Siswa.

"Dari hasil autopsi hari ini, nanti pihak kepolisian akan mencocokkan dengan omongan saksi. Kami belum mau mengatakan dugaan adanya tersangka dalam kasus ini. Sekarang kami sedang mengumpulkan dan mencari alat bukti. Termasuk di sini dengan cara membongkar makam," tandas Malik.

Baca Juga: Mahasiswa Unitas Palembang Tewas saat Ikuti Pra Diksar Menwa