Tanggapi Postingan Soal Poltekpar Palembang Viral, FDJ Akui Salah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Jagad maya di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), dihebohkan oleh unggahan video mahasiwa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Palembang yang menggelar acara penutupan kegiatan pembelajaran semester.
Dalam video berdurasi 50 detik tersebut, dinarasikan bahwa kegiatan hura-hura mahasiswa di dalam kampus dengan gemerlap layaknya tempat hiburan, Jumat (1/12/2023).
Unggahan itu mendapat ragam komentar dari netizen. Ada yang memaklumi, tetapi tak jarang bereaksi negatif.
1. Sebut momen musik DJ berlangsung 20 menit
Menanggapi kabar ini, Direktur Poltekpar Palembang, Anwari Masatip, langsung memberikan klarifikasi. Menurutnya narasi dugem yang dituliskan oleh Female Disc Jockey (FDJ) telah menyebabkan kabar negatif bagi lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
"Video viral ini merupakan sebagian kecil dari kegiatan positif yang telah dilakukan sebelumnya. Video dibuat, ditulis, dan diunggah oleh FDJ yang menjadi talent di acara penutupan. Momen itu hanya berlangsung 20 menit," ungkap Anwari, Rabu (6/12/2023).
2. FDJ akui salah tulis
FDJ Shinta juga turut menerangkan perihal videonya yang viral. Shinta mengakui narasi yang dibuatnya telah mengundang reaksi dari masyarakat.
"Acaranya tidak seperti yang dibayangkan banyak orang. Memang saya salah menulis kata 'dugem di kampus', padahal kegiatannya seperti acara biasa," kata Shinta.
3. Function digelar menyambut UAS
Anwari menjelaskan, video hasil rekaman sang FDJ Shinta telah menimbulkan mispersepsi masyarakat. Acara yang awalnya merupakan kegiatan Function dikonsep sebagai kegiatan penutup pembelajaran teori dan praktik dari mahasiswa Poltekpar.
Kegiatan ini dilakukan di akhir semester dengan membuat acara seperti euforia gembira sebelum menyambut Ujian Akhir Semester (UAS).
"Bahkan tangkapan layar seorang perempuan berpakaian seksi di awal video bukan mahasiswa, tapi FDJ yang mengisi acara itu," jelas dia.
4. Poltekpar Palembang lakukan evaluasi dan berbenah
Anwari mengapresiasi laporan dan kritik masyarakat. Ia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Sumatra Selatan (Sumsel) yang terganggu karena video viral tersebut. Pihak kampus katanya, sudah melakukan evaluasi dan memastikan hal tersebut tidak akan terulang.
"Kami memohon maaf atas tercorengnya kesakralan dunia pendidikan. Kami akan mengevaluasi kegiatan seperti itu sehingga di hari-hari ke depan kasus seperti ini tidak terulang," ungkap dia.