Tak Ingin Terulang, Herman Deru Janji Keluarkan Pergub yang Mengikat

Pascatewasnya siswa SMA Taruna Indonesia Palembang saat MOS

Palembang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel) menyesalkan ada siswa yang menjadi korban pada masa dasar bimbingan fisik dan mental di SMA Taruna Indonesia Plus Semi Militer Palembang, sabtu (13/7) lalu. 

"Kalau dari hasil pemeriksaan nanti ada kekerasan fisik pada korban saat masa bimbingan, maka sekolah akan menerima sanksi. Mungkin saksinya bisa pidana administrasi bahkan kepada sekolahnya," kata Herman Deru, Minggu (14/7).

1. Pihak sekolah harus awasi kegiatan MOS

Tak Ingin Terulang, Herman Deru Janji Keluarkan Pergub yang MengikatIDN Times/Rangga Erfizal

Menurut Herman Deru, proses pengenalan apapun dan sejenisnya pada dunia pendidikan seharusnya tidak boleh menggunakan kekerasan fisik. Karena tujuan pendidikan itu untuk mendidik seseorang menjadi individual yang lebih baik.

"Sebaliknya, sekolah itu sendiri harus melindungi setiap siswa/siswinya. Tidak boleh itu (penyiksaan), tujuan diadakan pembinaan mental dan spiritual bukan untuk menyiksa fisik. Itu tidak boleh," tegasnya.

"Pihak sekolah harus berperan aktif dalam mengawasi setiap muridnya. Memberikan masukan, dan arahan bagaimana melakukan pembinaan fisik dan mental yang baik. Bukan diawasi lagi, tapi dituntun untuk tidak melakukan kekerasan bagi peserta MOS," sambungnya.

2. Pergub bersifat mengikat dan harus dipatuhi oleh semua sekolah

Tak Ingin Terulang, Herman Deru Janji Keluarkan Pergub yang MengikatIDN Times/Rangga Erfizal

Orang nomor satu di Sumsel ini menerangkan, agar kekerasan dalam dunia pendidikan tidak kembali terjadi, pihaknya berjanji akan mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) mengenai aturan dan batasan bagi sekolah dalam pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS).

"Nanti Pergub itu bersifat mengikat dan harus dipatuhi oleh semua sekolah di Sumsel agar tidak lagi muncul korban-korban lainnya. Saat ini sudah ada aturan untuk tidak mengadakan MOS menggunakan cara-cara kekerasan, walau sekarang tidak menjadi sebuah Pergub atau SK, tapi memang perlu akan di Pergub kan," terang dia.

3. Disdik Sumsel sudah tiap tahun mengingatkan tentang pelaksanaan MOS

Tak Ingin Terulang, Herman Deru Janji Keluarkan Pergub yang MengikatDok.IDN Times/Istimewa

Sementara, Kepada Dinas Pendidik Sumsel, Widodo mengungkapkan, setiap tahun pihaknya selalu mengingatkan ke seluruh SMA di Sumsel agar tidak mengadakan masa orientasi dengan membalutnya dengan kekerasan.

"Kiranya semua kegiatan opsek ditujukan sepenuhnya dan penuh kesadaran semata untuk membuat siswa baru nyaman, merasa diterima, dan mendidik," ungkapnya.

Widodo menuturkan, sebenarnya dengan adanya MOS ini setiap siswa menjadi paham mengenai keadaan yang akan dihadapi di sekolah baru. Karena MOS ini berperan mengajarkan siswa untuk mandiri, kenal kakak kelas, tata usaha, guru, kepala sekolah dan keluarga besar itu sendiri.

"Kejadian ini diharapkan menjadi yang terakhir, sehingga tidak timbul korban jiwa lagi. Saya minta (MOS) ini benar-benar kejadian terakhir, tidak ada lagi tindakan yang mengakibatkan kejadian seperti itu yang bisa jadi alasan pembenaran," tuturnya.

Baca Juga: Kematian Siswa SMA Taruna Palembang Saat Ikuti MOS Dinilai Janggal

4. Terbukti bersalah, Disdik beri sanksi ke SMA Taruna Indonesia Plus Semi Militer Palembang

Tak Ingin Terulang, Herman Deru Janji Keluarkan Pergub yang MengikatIDN Times/Rangga Erfizal

Widodo juga sudah mengetahui pihak Polresta Palembang sudah memeriksa 12 saksi dan Kepala Sekolah SMA Taruna Indonesia Plus Semi Militer Palembang mengenai kejadian yang menewaskan Dlw. 

"Kita juga masih harus menunggu hasil resmi pihak kepolisian, apakah ada unsur pidana dalam kegiatan MOS tersebut," katanya.

Disdik Sumsel sendiri, tambahnya, juga akan melakukan investigasi. Jika terbukti bersalah, Disdik akan segera melakukan sanksi untuk sekolah.

"Disdik sedang melakukan investigasi apakah hal ini kesalahan tindakan atau suatu kejadian di luar keinginan manusia (panitia). Ini yang akan menjadi rujukan, apakah Disdik nanti cukup melakukan teguran atau teguran keras, mengingat saya selalu mewanti-wanti agar MOS bebas dari kekerasan fisik maupun mental," tandasnya.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya