Semai Garam di 3 Kabupaten, BPBD Harap Karhutla Bisa Diminimalisir

10.400 ton garam NaCl disemai ke langit Sumsel

Intinya Sih...

  • Sebanyak 10.400 ton garam disemai di langit Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Musi Banyuasin selama 10 hari untuk memancing hujan.
  • Penyemaian garam difokuskan pada awan cumulonimbus (CB) di tiga wilayah Sumsel dengan tujuan membasahi lahan gambut.
  • OMC dilakukan untuk mencegah terjadinya karhutla terutama di lahan gambut dan memastikan lahan-lahan gambut tetap basah saat musim kemarau.

Palembang, IDN Times - Sebanyak 10.400 ton garam telah disemai di langit Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Musi Banyuasin (Muba) selama 10 hari tepatnya 4-13 Juli 2024. Langkah penyemaian garam tersebut difokuskan pada awan cumulonimbus (CB) yang berada di tiga wilayah untuk memancing hujan.

"OMC dilaksanakan dengan tujuan untuk membasahi lahan gambut di wilayah OKI, Banyuasin, dan Muba," ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Muhammad Iqbal Alisyahbana, Rabu (17/7/2024). 

Baca Juga: 15 Hektare Lahan di Areal Perkebunan Sawit Ogan Ilir Terbakar

1. Garam disemai di awan Colonimbus

Semai Garam di 3 Kabupaten, BPBD Harap Karhutla Bisa DiminimalisirLahan mineral di Ogan Ilir terbakar berhasil dipadamkan dalam penanganan Karhutla yang dilakukan Mangga Agni (Dok: Manggala Agni)

Iqbal menerangkan, tiga wilayah Sumsel difokuskan menjadi sasaran modifikasi cuaca karena memiliki cakupan gambut yang luas di Sumsel. Penyemaian garam diharapkan dapat memancing hujan meski memasuki musim kemarau.

"Ada 13 sorti penerbangan dengan total 10.500 ton bahan semai NaCl yang ditabur di awan CB," beber dia.

Baca Juga: 1,3 Hektare Lahan Mineral Terbakar di Ogan Ilir Berhasil Dipadamkan

2. Berharap hujan basahi lahan gambut

Semai Garam di 3 Kabupaten, BPBD Harap Karhutla Bisa DiminimalisirLahan mineral di Ogan Ilir terbakar berhasil dipadamkan dalam penanganan Karhutla yang dilakukan Mangga Agni (Dok: Manggala Agni)

BPBD Sumsel berharap OMC dapat terus dilakukan untuk mencegah terjadinya karhutla terutama di lahan gambut. Dia juga mengapresiasi upaya Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) dalam upaya mitigasi karhutla bekerja sama dengan BMKG Bidang Modifikasi Cuaca dan lainnya.

"Semoga dengan sinergi semua pihak, kita dapat mewujudkan Sumsel zero asap," jelas dia.

3. Awan hujan terpantau masih terjadi di Sumsel

Semai Garam di 3 Kabupaten, BPBD Harap Karhutla Bisa DiminimalisirProses pemadaman karhutla di lahan gambut di kawasan Sungai Rengit Banyuasin (Dok: Manggala Agni)

Diberitakan sebelumnya, Kepala Stasiun Klimatologis Sumsel, Wandayantolis mengatakan, upaya memancing awan hujan yang dilakukan untuk memastikan Sumsel zero asap di tahun 2024.

"Dari hasil analisis yang dilakukan tim OMC didapatkan hasil adanya curah hujan dibeberapa titik di OKI, Palembang, dan Banyuasin dengan intensitas hujan dan sedang," ungkap Wandayantolis, Jumat (5/7/2024).

Ia mengatakan, jika OMC telah dilakukan sejak Kamis (4/7/2024) kemarin dengan menyemai garam (NaCl) sebanyak satu sortie. Penyemaian ini diharapkan dapat memancing awan hujan terutama di wilayah Gambut,

"Harapannya dengan dilakukan penyemaian garam melalui OMC maka hujan yang jatuh bisa bertambah intensitasnya dari ringan menjadi hujan intensitas sedang hingga lebat," ungkap dia.

Saat ini Sumsel diketahui sudah memasuki musim kemarau dan akan mencapai puncaknya pada Agustus 2024 mendatang. DIharapkan dengan OMC lahan-lahan gambut yang ada akan tetap basah, termasuk kantong-kantong air tetap terisi.

"Upaya pencegahan melalui kegiatan OMC di Sumsel perlu ditingkatkan sebagai antisipasi awal potensi bencana Karhutla di Sumsel,  karena di tahun 2024 ini setidaknya telah terpantau adanya titik hotspot dibeberapa lokasi lahan gambut total hingga 400 titik," jelas dia.

Baca Juga: 9 Wilayah Sumsel Belum Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Topik:

Berita Terkini Lainnya