Polda Sumsel Ingatkan Perlintasan Kereta Api Sebagai Wilayah Rawan

Polda Sumsel petaka wilayah rawan kecelakaan dan rawan macet

Intinya Sih...

  • Kapolda Sumsel mengingatkan pengamanan jalur mudik lebaran di titik rawan kemacetan, terutama perlintasan kereta api yang memerlukan waktu 4-5 menit untuk melintas.
  • Antisipasi kemacetan di perlintasan kereta api menjadi tugas bersama multi stakeholder saat mengamankan mudik tahun ini, dengan imbauan kepada masyarakat tak saling mendahului ketika tiba di jalur perlintasan.
  • Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel memetakan 46 titik rawan kecelakaan dan 40 titik rawan kemacetan di Sumsel, dengan beberapa perlintasan kereta api berdekatan dengan padat aktivitas kendaraan.

Palembang, IDN Times - Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, mengingatkan pengamanan jalur mudik lebaran di titik rawan kemacetan. Rachmad menyoroti perlintasan kereta api yang harus harus diantisipasi, mengingat dalam satu hari ada 18 perjalanan yang dilakukan baik kereta api penumpung dan logistik.

"Dengan panjangnya rangkaian kereta api, memerlukan setidaknya waktu 4 sampai 5 menit untuk melintas. Kemudian proses terurainya kembali perjalanan kendaraan membutuhkan waktu antara 20 sampai 30 menit," ungkap Rachmad, Kamis (28/3/2024).

Baca Juga: Kendaraan Listrik Dipastikan Aman Melintas di Tol Palembang-Lampung

1. Masyarakat diminta tak saling mendahului di dekat perlintasan KA

Polda Sumsel Ingatkan Perlintasan Kereta Api Sebagai Wilayah RawanKapolda Sumsel Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo memusnahkan ratusan kilogram sabu (Dok: istimewa)

Rachmad menerangkan, antisipasi kemacetan di perlintasan kereta api menjadi tugas bersama multi stakeholder saat mengamankan mudik tahun ini. Dirinya meminta kepada masyarakat tak saling mendahului ketika tiba di jalur perlintasan.

"Kami imbau masyarakat pengguna jalan agar tidak mengambil jalur kanan, karena ini akan berakibat fatal, yakni timbulnya kemacetan yang parah," beber dia.

Menurutnya kereta api akan terus beroperasi seperti biasa selama masa mudik lebaran. Apalagi kereta batu bara rangkaian panjang atau Babaranjang yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

"Kereta api ini tidak bisa kita cegah karena mengangkut batu bara yang digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap," jelas dia.

Baca Juga: Pemudik dari Pulau Jawa Diprediksi Berdatangan Mulai H-5 Lebaran

2. Polda Sumsel petakan wilayah rawan di Sumsel

Polda Sumsel Ingatkan Perlintasan Kereta Api Sebagai Wilayah RawanRapat koordinasi persiapan pengamanan mudik lebaran 2024 di Sumsel (Dok: istimewa)

Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel, Kombes Pratama, mengatakan pihaknya telah memetakan sekitar 46 titik rawan kecelakaan dan 40 titik rawan kemacetan di Sumsel. Hampir seluruh wilayah di Sumsel memiliki titik rawan kecelakaan dan kemacetan, sehingga perlu upaya dini untuk mencegah kedua hal tersebut.

"Untuk 40 lokasi rawan kemacetan itu berada di Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, Muara Enim, OKU Selatan dan Musi Banyuasin masing-masing 1 titik. Sedangkan Ogan Ilir, Lubuk Linggau, Prabumulih dan OKU Timur 2 titik. Lahat dan OKU 3 titik, Pagar Alam 4 titik, Banyuasin 6 titik, dan Palembang 10 titik," jelas dia.

3. Ada 88 jalan rawan banjir di Sumsel

Polda Sumsel Ingatkan Perlintasan Kereta Api Sebagai Wilayah RawanIlustrasi banjir di kawasan sekolah. (IDN Times/Larasati Rey)

Pratama menjelaskan beberapa perlintasan kereta api yang berdekatan dengan padat aktivitas kendaraan berada di Simpang Belimbing, karena menjadi akses keluar masuk ke beberapa wilayah kabupaten dan kota. Belum adanya jalur alternatif selalu menimbulkan antrean panjang kendaraan.

"Sedangkan data perlintasan kereta api ada 64 titik, dan 35 titik di antaranya berpalang pintu, sedangkan 29 lainnya tidak berpalang pintu. Data jalan rusak tercatat ada di 60 lokasi dan rawan banjir di 88 lokasi tersebar," tutup dia.

Baca Juga: Tiket Kereta Api Mudik Lebaran di Sumsel Hampir Ludes Dibeli

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya