Pertanian Sumsel Terancam, Generasi Millennial Mulai Tinggalkan Ladang

Anak muda kurang minati pertanian dalam 10 tahun terakhir

Palembang, IDN Times - Sumatra Selatan (Sumsel) menghadapi ancaman kekurangan petani muda. Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat terjadi penurunan minat masyarakat untuk berkecimpung di dunia pertanian dalam 10 tahun terakhir.

Kepala BPS Sumsel menyebutkan, ada penurunan minat masyarakat akan pertanian karena pergeseran mata pencarian yang dilakukan masyarakat.

"Mereka tidak konsen lagi untuk bertani," ujar Moh Wahyu Yulianto, Senin (4/12/2023).

Baca Juga: Mentan Dukung Optimasi Rawa Menjadi Lahan Sawah di Sumsel

1. Sektor pertanian didominasi orang tua

Pertanian Sumsel Terancam, Generasi Millennial Mulai Tinggalkan LadangIlustrasi hilirisasi di bidang pertanian (pexels.com/Nicolas Veithen)

Wahyu memaparkan, sebaran pengelola Usaha Pertanian Perorangan (UTP) membuktikan ada beberapa kelompok. Untuk kelompok usia 55 tahun hingga 64 tahun pada 2013 sebanyak 15,57 persen dan di 2023 menjadi 18,68 persen.

Lalu di usia 45 tahun hingga 54 tahun naik dari tahun 2013 sebanyak 25,83 persen menjadi 26,76 persen. Selanjutnya usia 35 tahun hingga 44 tahun pada 2013 sebesar 31,23 persen menjadi 27,74 persen.

Sedangkan petani millennial rentang usia 25 tahun hingga 34 tahun pada 2013 mencapai 18,38 persen dan turun menjadi 14,11 persen di tahun ini.

"Terlihat kelompok millennial menurun. Sedangkan 45 tahun ke atas menunjukkan peningkatan. Sehingga ini membuktikan kelompok usia 45 tahun lebih bertahan untuk bertani," terang dia.

Baca Juga: Dinas Pertanian Sumsel Ingatkan Petani Dampak Buruk Pupuk Ilegal

2. Usaha pertanian alami penurunan

Pertanian Sumsel Terancam, Generasi Millennial Mulai Tinggalkan Ladangilustrasi petani cabai (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Menurunnya minat pertanian ini berpengaruh pada usaha pertanian di Sumsel. Tercatat pada 2013 lalu, usaha pertanian ada sebanyak 1.205.487 unit dan turun menjadi 1.185.650 unit pada 2023.

"Ini menjadi tantangan bagi generasi muda," ujar dia.

3. Anak muda harus membangun pertanian dengan teknologi

Wahyu menilai, generasi millennial memiliki informasi dalam bidang pertanian dalam usaha mengembangkan pertanian di Sumsel. Hal ini dapat menjadi berbahaya jika minat tersebut hilang dari masyarakat.

"Kita harus gugah para generasi millennial agar kembali ke desa mereka dan membangun pertaniannya. Apalagi teknologi sudah terbuka luas," tutup dia.

Baca Juga: Cerita Founder Javara Terjun ke Pertanian, Buka Akses Pasar Petani

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya