Pertanian & Perkebunan Terdampak Corona, Apindo Sumsel Minta Insentif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Pandemik COVID-19 membuat dua sektor usaha di Sumatera Selatan (Sumsel) merasakan keterpurukan. Yakni sektor perkebunan, pertanian, serta sektor pariwisata.
Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumsel, Sumarjono Saragih, penyebaran virus corona sejak dua bulan terakhir memaksa hampir semua pebisnis di dua sektor usaha tersebut gulung tikar.
"Sektor pertanian dan perkebunan ini terdampak 48 persen, sisanya 52 persen non pertanian seperti pariwisata. Banyak pengusaha perhotelan atau agen perjalanan wisata yang menutup bisnisnya sejak corona," ujar Sumarjono, Kamis (30/4).
Baca Juga: Sektor Perkebunan di Sumsel Bertahan di Masa Corona, Ini Alasannya
1. Apindo meminta pemerintah beri kelonggaran
Sektor pertanian meski secara persentase ikut terdampak, namun masih menjadi penopang perekonomian Sumsel saat ini. Apindo menilai meski tidak sebaik sebelum COVID-19, namun pertanian masih terus berproduksi. Namun agar tetap bisa bertahan, pemerintah diharap membantu melalui berbagai terobosan.
"Apindo sudah meminta kepada pemerintah untuk kelonggaran insentif fiskal, dan kebijakan insentif. Kita harap itu masih bisa mengurangi beban pengusaha. Tidak ada pengusaha yang kebal. Hanya masalah dampak serius atau sedang saja," pintanya.
2. Sektor infrastruktur untuk distribusi hasil pertanian terkendala
Para pengusaha yang masih bertahan harus menghadapi berbagai kendala lain saat COVID-19 berlangsung, seperti kendala ekonomi yang berakibat pada pelemahan daya tahan sektor usaha dan infrastruktur. Pelabuhan yang ditutup membuat distribusi hasil perkebunan dan pertanian melamban.
"Selama bisnis masih berjalanan, hambatan logistik harus dicari solusi. Pemerintah harus membuka diri untuk mendukung bisnis yang masih berjalan seperti pertanian dan perkebunan ini," tegas dia.
3. Sistem kerja dan geografis membuat sektor perkebunan serta pertanian terhindar dari COVID-19
Untuk menjaga agar sektor pertanian dan perkebunan tetap berjalan, Apindo kata Sumarjono, mengupayakan satu pemahaman antara serikat buruh dengan pengusaha untuk menjalankan protokol kesehatan.
Meski selama ini, situasi perkebunan sangat mendukung untuk physical distancing, dan lokasi perkebunan yang terpisah dari perkotaan membuat potensi penyebaran COVID-19 cukup renda.
"Kami juga telah mengimbau setiap pengusaha untuk menjalankan protokol kesehatan secara baik walaupun keadaannya sudah mendukung," tandas dia.
Baca Juga: Petani Karet Sumsel Pasrah, Harga di Pengepul Terjun Bebas