Permintaan Ekspor Ikan Sumsel Meningkat, Terutama untuk Jenis Ini

Sumsel tidak miliki usaha pengelolaan ikan fillet

Palembang, IDN Times - Data dari Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Palembang, tercatat Singapura dan Malaysia menjadi negara tujuan ekspor terbesar untuk hasil ikan hidup Sumatera Selatan.

Kepala SKIPM Palembang, Sugeng Prayogo mengatakan, bahwa permintaan Singapura dan Malaysia pada periode Januari hingga Juni 2019, mampu mencapai Rp5,42 miliar atau jika di total sebanyak 129.106 ekor ikan hidup. "Singapura sebanyak 60 persen dan Malaysia 40 persen," jelas Sugeng, Selasa (30/7).

1. Permintaan ekspor ikan hias tiap tahun meningkat

Permintaan Ekspor Ikan Sumsel Meningkat, Terutama untuk Jenis IniDok.IDN Times/Istimewa

Sugeng mengungkapkan, bahwa potensi ikan hidup di Sumsel ini di dominasi oleh ikan hias, seperti Ikan Betutu, Botia dan Tiger Fish. Sejak beberapa tahun belakangan ini, permintaan akan ikan hias tersebut terus meningkat.

"Ikan hias untuk pasar ekspor sangat besar. Tahun lalu saja, SKIPM telah mengeluarkan sebanyak 238 sertifikasi ekspor dengan total produk yang diekspor mencapai 679.237 ekor," ungkap dia.

2. Ikan endemik Sumsel jenis Botia paling diminati

Permintaan Ekspor Ikan Sumsel Meningkat, Terutama untuk Jenis IniDok.IDN Times/Istimewa

Sugeng melanjutkan, dari semua jenis permintaan ikan hias yang diekspor, jenis Botia (Chromobotia macrachantus) memiliki peminat paling besar. Kalau dilihat dari total ekspor ikan hias, Ikan Botia paling diminati sebanyak 596.939 ekor atau sekitar 87 persen.

Ikan Botia yang merupakan ikan endemik Sumsel ini, paling diminati lantaran mempunyai bentuk struktur warna yang indah, dengan perpaduan dua warna oranye dan hitam.

"Mereka tertarik mendatangkan ikan Botia, karena tidak ada di tempat mereka. Ikan Botia ini kan hanya hidup di kawasan Sumatera dan Sumsel yang paling banyak habitatnya," ujar dia.

3. Ekspor ikan beku atau ikan konsumsi Sumsel ke pasarJepang, Eropa dan Amerika

Permintaan Ekspor Ikan Sumsel Meningkat, Terutama untuk Jenis IniIDN Times/Sunariyah

Kemudian, jelas Sugeng, untuk ekspor ikan beku atau jenis ikan konsumsi lebih diminati oleh pasaran Jepang, Amerika dan Eropa. Keseluruhan ekspor ikan beku pada periode Januari hingga Juni 2019 mencapai Rp59,5 miliar dengan total barang yang dijual sebanyak 417 ton. 

"Uni Eropa menjadi pasar ekspor terbesar, dengan jumlah 40 persen dari total nilai ekspor. Kemudian Jepang sebanyak 30 persen, dan Amerika Serikat 20 persen. Sisanya diekspor ke negara lain. Rata-rata pengusaha ikan kita per bulannya melakukan pengiriman sebanyak 35 kali," jelas dia.

Untuk produk yang paling diminati pihak luar, adalah udang beku Sumsel yang memiliki kualitasnya cukup baik. Biasanya, udang tersebut dibutuhkan restoran-restoran di negara tujuan. "Selain udang, produk lainnya yang juga dominan yakni paha kodok," ujar dia. 

Baca Juga: Mantap! Biaya Pembangunan Pasar Ikan Modern Palembang Telan Rp24 M   

4. Ikan Air tawar Sumsel banyak di bawa ke Lampung

Permintaan Ekspor Ikan Sumsel Meningkat, Terutama untuk Jenis IniIDN Times/Istimewa

Kalau untuk ikan air tawar, Sugeng menerangkan, ikan patin sangat diminati pasar luar negeri. Hanya saja, terlebih dulu para pengusaha kebanyakan menjual ke Lampung untuk diolah baru kemudian diekspor. Karena, peminat ikan patin menginginkan yang sudah dalam bentuk fillet. 

"Kalau usaha fillet ini dapat dikelola dengan baik, saya yakin akan lebih banyak ekspor kita. Di sana (Lampung) sudah ada usaha filletnya. Padahal ikan patin Sumsel bisa berpotensi untuk ekspor," terangnya.

Untuk memperlancar akses ekspor ikan dalam mengurus perizinan, pihak SKIPM Sumsel memberlakukan sistem online. Ikan yang akan diekspor biasanya akan di cek terlebih dulu. Jika memenuhi kriteria, maka pihaknya akan memberikan sertifikat siap ekspor kepada para pengusaha.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya