Penanganan Karhutla di Sumsel Terbantu Guyuran Hujan
Intinya Sih...
- Hujan di Sumatra Selatan berdampak signifikan pada penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
- Kondisi karhutla masih terjadi di empat wilayah, tapi jumlah hotspot mengalami penurunan.
- Hujan menyebabkan penurunan kondisi titik panas, tersisa 29 titik panas di sembilan kabupaten dan kota.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Sumatra Selatan (Sumsel) berdampak signifikan pada penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kekeringan yang sebelumnya membuat banyak embung kekurangan air dan lahan mengering berdampak pada mudahnya lahan terbakar.
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) Wilayah Sumatera, Ferdian Krisnanto mengakui, hujan sangat berpengaruh pada penanganan karhutla.
"Cuma memang belum mematikan dan menuntaskan semua, jadi masih butuh penanganan darat," kata dia kepada IDN Times, Selasa (10/9/2024).
Baca Juga: Warga Muara Enim Bantu Petugas Padamkan Karhutla di Sungai Rotan
1. Karhutla masih ada di empat wilayah ini
Ferdian menerangkan, kondisi karhutla masih terjadi di empat wilayah, seperti Banyuasin, Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim dan Ogan Ilir. Meski begitu, kondisi hotspot atau titik panas dan fire spot atau titik api mengalami penurunan.
"Dengan adanya hujan menyisakan asap, tim masih melakukan penyelesaian (pemadaman tersisa)," jelas dia.
2. Potensi kebakaran masih bisa terjadi
Ferdian pun mengingatkan bahwa, potensi kebakaran masih mungkin terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Untuk itu, pihaknya masih berjaga memastikan api benar-benar habis tak menyisakan asap. .
"Bahan bakaran masih banyak dan masih berpotensi kebakaran. Kalau hujan deras dan lama berharapnya bisa menuntaskan semua," jelas dia.
3. Hotspot menurun sejak hujan mengguyur Sumsel
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Sumsel, Sudirman mengatakan, akibat hujan yang terjadi di Sumsel dalam beberapa hari terakhir menyebabkan penurun kondisi titik panas. Per tanggal 9 September 2024, tersisa 29 titik panas di sembilan kabupaten dan kota.
"Kondisi hujan berpengaruh dan membantu sekali dalam penanganan karhutla di Sumsel," jelas dia.
Baca Juga: Bawaslu Sumsel Sudah Catat Laporan Pelanggaran Netralitas ASN