Pemilih Disabilitas di Palembang Keluhkan Tak Ada Alat Bantu

60 disabilitas salurkan suara di TPS 37 Seduduk Putih

Intinya Sih...

  • 60 penyandang disabilitas netra suarakan hak pilihnya di TPS 37 Seduduk Putih, Palembang
  • Mereka ingin memilih tanpa pendamping untuk prinsip Luber Jurdil yang benar terlaksana
  • Ketua KPPS Nuriadi: Ada peningkatan DPT penyandang tunanetra dari 47 menjadi 60 pada tahun ini

Palembang, IDN Times - Penyandang disabilitas netra di Kota Palembang menyalurkan hak suaranya dalam pemilihan umum (Pemilu) di Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel). Dari pemilihan tersebut, penyandang disabilitas mengaku tak nyaman didampingi pendamping masuk ke dalam bilik suara.

Mereka berharap seorang diri di bilik suara, sehingga prinsip langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber Jurdil) dapat terlaksana dengan benar.

"Untuk akses yang disediakan oleh pemerintah saat ini masuh kurang, kami ingin memilih tanpa didampingi oleh pendamping," ungkap Ahmad Musoli, Rabu (14/2/2024).

Baca Juga: Ikut Mencoblos, Penyandang Tunanetra di Muba Dituntun ke Bilik Suara

1. Pemilih disabilitas ditemani ke dalam bilik suara

Pemilih Disabilitas di Palembang Keluhkan Tak Ada Alat BantuPemilih disabilitas di Palembang menyalurkan suaranya di TPS 37 (IDN Times/Rangga Erfizal)

Tak adanya fasilitas alfabet braile yang biasa digunakan penyandang disabilitas untuk mengetahui tulisan, menyulitkan mereka sehingga saat berada di bilik suara harus dibantu oleh petugas KPPS.

"Mungkin ke depannya bisa ditandai di surat suara dengan braile, sehingga kita bisa memilih dengan nyaman," jelas dia.

Baca Juga: Melihat TPS Pink di Palembang, Selesai Coblos Terima Cokelat

2. Berharap Presiden terpilih bisa sejahterahkan disabilitas

Pemilih Disabilitas di Palembang Keluhkan Tak Ada Alat BantuPemilihan Umum 2024 di Palembang Sumatra Selatan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Musoli menilai, pelaksanaan pemilu berjalan lancar di TPS 37 Seduduk Putih. Dirinya bersama puluhan dissbilitas netra lain diberikan kesempatan memilih. Menurutnya tak ada diskriminasi selain kekurangan alat bantu.

"Kalau kami tidak khawatir dengan TPS di sini karena petugasnya juga warga sini. Namun yang kami khawatirkan teman-teman lain apakah terlayani dengan baik," jelas dia.

Ia pun berharap siapapun yang terpilih sebagai Presiden, bisa membawa kesejahteraan bagi semua masyarakat khususnya penyandang disabilitas.

"Kami harap sama pemimpin yang tepilih bisa mengangkat derajat kami biar tidak mendapat diskriminasi, minimal diskriminasi itu berkurang," jelas dia.

3. Terdapat peningkatan DPT disabilitas

Pemilih Disabilitas di Palembang Keluhkan Tak Ada Alat BantuPemilih disabilitas di Palembang menyalurkan suaranya di TPS 37 (IDN Times/Rangga Erfizal)

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Nuriadi, menjelaskan di TPS 37 ada 214 Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terdiri dari 60 DPT penyandang tunanetra.

"Dari 214 DPT itu terdiri dari 60 penyandang tunanetra dan keluarganya," ujar Nuriadi.

Dibanding dengan pemilu sebelumnya, jumlah DPT penyandang tunanetra di TPS ini meningkat. Pada Pemilu 2019 lalu, ada 47 DPT dan menjadi 60 DPT penyandang tunanetra pada tahun ini.

"Ada peningkatan dibandingkan tahun 2019. Antusias mereka sangat luar biasa dalam pesta demokrasi tahun ini," beber dia.

Baca Juga: KPU Sumsel Optimis Suara Pemilih Naik Menjadi 82 Persen

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya