Menkeu Sebut Wabah Virus Corona Ganggu Pertumbuhan Ekonomi Global

Ekspor Indonesa terpengaruh, karet serta CPO melemah

Palembang, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2019 banyak dipengaruhi oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Kondisi tersebut sempat membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat hanya mencapai 5,02 persen. Belum selesai perang dagang, wabah Covid 19 atau virus corona diprediksi akan mengganggu perkembangan ekonomi secara global.

"Inilah dinamika ekonomi global. Belum selesai perang dagang Amerika-RRT berakhir, wabah virus corona sudah menyebar sejak Januari 2020. Virus cepat merambat ke Jepang, Korsel bahkan di Italia sudah 10 kota ditutup," ujar Sri Mulyani, dalam acara Rapat Kerja Percepatan Penyaluran dan Pengelolaan Dana Desa di Palembang, Jumat (28/2).

1. Pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 di prediksi tumbuh sekitar 3,3 persen

Menkeu Sebut Wabah Virus Corona Ganggu Pertumbuhan Ekonomi GlobalMenteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sri Mulyani mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 di prediksi tumbuh sekitar 3,3 persen. Hanya saja, pengaruh wabah corona di prediksi menyebabkan ekonomi turun 3 persen. Sedangkan Tiongkok, yang selama ini menjadi mitra Indonesia sebelum wabah Corona, di prediksi pertumbuhan ekonominya 5 persen dari prediksi awal 6 persen.

"Ini risiko dari penyebaran wabah corona yang akan mempengaruhi ekonomi global. Ekonomi selalu didorong manusia dan barang. Jika pergerakan barang dan orang terhenti, justru membuat perekonomian memburuk," ungkap dia.

2. Atasi perlambatan ekonomi, Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan dan kerja sama

Menkeu Sebut Wabah Virus Corona Ganggu Pertumbuhan Ekonomi GlobalRapat kerja percepatan penggunaan dana Desa di Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Untuk mengatasi perlambatan ekonomi itu, terang Sri Mulyani, maka Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan dan kerja sama, agar daya tahan terhadap guncangan ekonomi bisa diatasi. Pada 2019 lalu, pemerintah melihat investasi dan konsumsi mengalami penurunan.

"Ini dampak ekonomi global, ekspor kita terpengaruh, karet serta CPO melemah," terang dia.

Baca Juga: Dicoret AS, Sri Mulyani Upayakan Tetap Ada Diskon Bea Masuk Dagang

3. Sri Mulyani tekankan pengelolaan APBN, APBD dan APBDES secara maksimal

Menkeu Sebut Wabah Virus Corona Ganggu Pertumbuhan Ekonomi GlobalMenteri Desa, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan dan Gubernur Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Terhadap tantangan terpenting saat ini, Sri Mulyani menekankan pengelolaan APBN, APBD dan APBDES secara maksimal, agar perekonomian berjalan dengan baik dan membuka kesempatan kerja, serta pengentasan kemiskinan.

"Investasi tetap jalan, kualitas pendidikan dan kesehatan juga kita harap berjalan baik. Sehingga masyarakat punya daya tahan lebih baik, menghadapi perang dagang atau virus corona. Saya harap dana desa dapat dijalankan tepat waktu," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya