Masker Jadi Langka, Dinkes Sumsel: Bisa Buat dengan Alternatif Sendiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times -Warga di Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya Palembang mulai dilanda kepanikan seperti yang terjadi di wilayah Depok, pascaterpaparnya virus corona pada warga di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Lesty Nurainy menyampaikan, sikap panik masyarakat yang berbondong-bondong membeli masker dan hand sanitizer, membuat kedua barang langka di pasaran.
"Kita sudah berkoordinasi dan laporkan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) soal kelangkaan masker ini," ujar Lesty, usai melakukan rapat koordinasi pencegahan virus corona di Palembang, Selasa (3/3).
1. Simpang siurnya informasi dan pesan membuat banyak warga panik dan memborong masker
Lesty mengungkapkan, munculnya kondisi tersebut terjadi akibat simpang siurnya pesan dan kabar hoaks yang semakin sering ditemui di media sosial. Hal itu juga membuat masyarakat menjadi panik dan terpaksa membeli masker sebanyak mungkin.
"Nah ini karena kepanikan masyarakat sehingga dimanfaatkan pihak lain, itu (membeli masker berlebihan) yang tidak baik. Jangan mudah termakan hoaks. Karena panik, kemudian borong di semua tempat sehingga orang lain tidak kebagian, kalau masih ada di jual dengan harga tinggi," ungkap dia.
2. Masyarakat bisa membuat masker alternatif sendiri
Untuk sementara, terang Lesty, di tengah kondisi kelangkaan masker tersebut masyarakat diminta untuk menyiasati dengan menggunakan yang alternatif lainnya. Salah satunya dengan menutup dengan kain, agar terhindar dari virus sebab, fungsinya dianggap sama.
"Untuk masyarakat yang tidak ada masker, bisa membuat alternatif sendiri. Misalnya dari tisu atau kain," terang dia.
3. Dinkes minta jika ada yang menimbun masker silakan melapor
Lesty mengatakan, Dinkes Sumsel masih memiliki stok yang cukup untuk masker. Hanya saja, masker tersebut tidak akan cukup bila dibagikan ke masyarakat. Makanya, langkah pertama yang dilakukan pihaknya dengan meminta tambahan ke pusat untuk ketersediaan masker.
"Untuk distributor, jika ada yang memborong kita tidak bisa memberikan sanksi. Maka jika ada masyarakat yang mengetahui ada penimbunan masker, silakan melapor ke pihak berwenang (Kepolisian)," tandas dia.