Mahasiswa PGRI Palembang Tak Keluar Uang Ikut Magang di Jerman
Intinya Sih...
- PGRI Palembang membantah terlibat dalam Tindakan Pidana Perdagangan Orang (TPPO) pada program magang di Jerman.
- Biaya perjalanan ke Jerman ditanggung oleh pihak kampus untuk 23 mahasiswa, yang mendapatkan pengalaman baru dalam pengembangan diri.
- Program magang berlangsung selama 6 minggu di tiga kota Jerman, dengan mahasiswa dari berbagai program studi seperti Bahasa Indonesia, Inggris, dan PGSD.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Universitas PGRI Palembang membantah terlibat dalam dugaan Tindakan Pidana Perdagangan Orang (TPPO) pada program Ferienjob atau magang di Jerman.
Menurut Kepala Bagian Humas PGRI Palembang, Mulyadi, mahasiswa berangkat ke Jerman tanpa mengeluarkan uang. Biaya perjalanan dikeluarkan oleh pihak kampus untuk ke-23 mahasiswa.
"Biaya dan lain-lain ditanggung lembaga sehingga tidak ada satu pun mahasiswa yang dirugikan. Bahkan mereka dapat financial dari keikutsertaan di program tersebut," jelas Mulyadi, Sabtu (30/3/2024).
Baca Juga: 23 Mahasiswa PGRI Palembang Ditarik dari Jerman karena Magang Bodong
1. Kampus sempat berikan pembekalan ke-23 mahasiswa
Mulyadi mengatakan, jika pada program Ferienjob tersebut mahasiswa PGRI mengaku senang karena mendapatkan banyak pengalaman baru dalam pengembangan diri. Adapun mahasiswa magang tersebut terdiri dari berbagai program studi seperti Bahasa Indonesia, Inggris, PGSD, dan lainnya.
"Sebelumnya kita memang memberi pembekalan kepada para mahasiswa sebelum berangkat magang," jelas dia.
Baca Juga: 3 Tersangka TPPO Modus Magang Bodong ke Jerman Tidak Ditahan
2. Mahasiswa PGRI ikuti magang ke 3 kota di Jerman
Mulyadi menambahkan, dari 23 mahasiswa program magang di Jerman tersebut, mereka mengikuti magang ke tiga kota di Jerman. Program magang itu berlangsung selama 6 minggu atau pada Oktober akhir awal Desember 2023.
"Di Jerman, mereka magang di tiga kota seperti Hamburg, Munich, dan Ellwangen. Kalau spesifik mereka magang di industri apa saya kurang tahu, tapi ada yang di jasa. Nah, jasa apa saya tidak tahu detail," jelas dia.
3. Awalnya kampus tak tahu ada TPPO
Dirinya mengakui saat memasuki masa akhir magang pihaknya mendapat informasi dari Kemendikbud-Ristek untuk menarik mahasiswa yang mengikuti Ferianjob. Saat imbauan itu dikeluarkan, tidak disebutkan jika ada dugaan TPPO. Hanya terbatas pada tidak masuk dalam MBKM (Merdeka Belajar Kampu Merdeka) dan akan ditinjau ulang.
"Seusai imbauan dari Kemendikbudristek kami langsung gerak cepat menghubungi para mahasiswa untuk secepatnya kembali. Alhamdulillah mereka respon dan mau pulang. Pengakuan mahasiswa tidak ada masalah saat magang, mereka mengaku senang bahkan berencana ingin kerja disana," tutup dia.
Baca Juga: Bareskrim Polri Ungkap Kasus Magang Bodong ke Jerman