Kemarau Kering Diprediksi jadi Ancaman Karhutla di Sumsel

Kebakaran hutan lahan cukup tinggi

Palembang, IDN Times - Musim kemarau 2023 diprakirakan akan mengancam sebagian hutan dan lahan di Sumatra Selatan (Sumsel). Potensi kebakaran hutan lahan cukup tinggi lantaran kondisi kemarau kering akan melanda Bumi Sriwijaya.

Berbeda dari tiga tahun sebelumnya, kemarau basah mendominasi cuaca di Sumsel. Merujuk catatan, kemarau kering memicu karhutla di tahun 2015 dan 2019 lalu.

"Kami akan segera mengkoordinasikan dengan kabupaten dan kota untuk selanjutnya mempersiapan lebih dini pencegahan karhutla," ungkap Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Sumsel Edward Candra, Sabtu (21/1/2023).

Baca Juga: Hotspot di Sumsel Menurun, Tapi Luas Lahan Karhutla Naik

1. Mitigasi bencana jadi prioritas awal pemprov Sumsel

Kemarau Kering Diprediksi jadi Ancaman Karhutla di Sumselilustrasi (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Edward menjelaskan, kewaspadaan dengan mempersiapkan mitigasi bencana lebih dini jadi prioritas. Dari data BMKG diprakirakan pralihan musim hujan ke kemarau akan terjadi pada Mei atau Juni mendatang.

"Jika memang terjadi kemarau kering dengan jumlah hari tanpa hujan yang panjang. Segala kemungkinan harus dipersiapkan dengan matang," jelas dia.

Pihaknya masih memetakan daerah rawan karhutla 2023 sambil menunggu daerah menetapkan status siaga. "Termasuk pemadaman dari udara dan darat akan diterapkan sama seperti tahun-tahun sebelumnya," jelas dia.

2. Catatan kemarau kering jadi peringatan

Kemarau Kering Diprediksi jadi Ancaman Karhutla di SumselIDN Times/Istimewa

Senada, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Iriansyah menjelaskan, ada tiga daerah masuk kategori rawan yakni, Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba) dan Banyuasin. Berkaca dari beberapa kejadian kemarau kering, luasan lahan terbakar akan meningkat seiring masuknya musim kemarau.

"Saat kemarau kering luasan lahan yang terbakar pasti besar. Catatan 2015 dan 2019 jadi contoh. Untuk tahun 2015 ada sekitar 700.000 Hektare (Ha) terbakar dan 2019 329.485 Ha," jelas dia.

3. Libatkan personel gabungan penanganan karhutla

Kemarau Kering Diprediksi jadi Ancaman Karhutla di SumselIDN Times/BNPB

Ia tidak menampik kemarau basah sangat berpengaruh pada pengendalian karhutla. Tahun 2020 lalu luas lahan terbakar hanya 950 Ha. Lalu tahun 2021, 5.216 Ha dan tahun 2022 3.719 Ha. Sejauh ini di awal tahun, belum ada laporan mengenai kejadian karhutla di wilayah Sumsel.

"Kita berkoordinasi dengan TNI/Polri, Manggala Agni untuk mempersiapkan pencegahan diri karhutla. Mengenai jumlah personel sangat bergantung pada ekskalasi kebakaran lahan yang terjadi nantinya," kata Iriansyah. 

Baca Juga: Hadapi Siaga Karhutla, Sumsel Diancam Bencana Hidrometeorologi

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya