Kapolda Sumsel Perintahkan Razia Petasan dan Kembang Api
Intinya Sih...
- Kapolda Sumsel memerintahkan razia kembang api untuk mencegah ledakan dan kebakaran menjelang tahun baru
- Kembang api dianggap berbahaya karena dapat memicu kebakaran di kilang dan gudang minyak, sehingga perlu dilakukan razia secara massif
- Imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam merayakan malam tahun baru dan pengamanan arus mudik Natal serta Tahun Baru akan difokuskan pada titik rawan kemacetan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kapolda Sumatra Selatan (Sumsel), Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, memerintahkan anggotanya merazia peredaran petasan dan kembang api jelang malam pergantian tahun, Minggu (31/12/2023). Perintah tersebut dikeluarkan untuk mencegah ledakan akibat kembang api dan antisipasi kebakaran.
"Untuk kembang api juga kami ingatkan bahwa melaksanakan razia," ungkap Rachmad, Senin (25/12/2023).
Baca Juga: LRT Palembang Tambah 8 Perjalanan Selama Nataru, Malam Tahun Lembur
1. Bunga api bisa memicu kebakaran
Rachmat menerangkan, kembang api dinilai berbahaya karena bisa memicu kebakaran seantero Sumsel, seperti kilang hingga gudang minyak. Dirinya meminta seluruh jajaran untuk memasifkan razia ke seluruh Polres.
Kebakaran dinilai bisa mudah terjadi akibat bunga api yang jatuh dan percikannya mengenai titik yang membahayakan.
"Kita banyak sekali kilang, gudang minyak, kemudian ada Pertamina. Jangan sampai nanti bunga api jatuh mengenai tempat-tempat yang mudah meledak," jelas dia.
Baca Juga: Dishub Sumsel Prediksi Puncak Mudik Natal 2023 Terjadi Hari Ini
2. Masyarakat diminta berhati-hati saat tahun baru
Rachmad mengimbau kepada masyarakat yang akan melaksanakan pesta malam tahun baru agar tetap berhati-hati, dan tidak mengadakan pesta di tempat yang berbahaya maupun berisiko mengancam nyawa.
"Bila akan melaksanakan pesta, laksanakan dengan bijak. Tidak di tempat yang berbahaya," ujar dia.
3. Polda Sumsel petakan wilayah macet selama Nataru
Rachmat memastikan kondisi Sumsel tetap aman dan kondusif saat Nataru. Sekitar 3.097 personel gabungan akan dilibatkan dalam pengamanan mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024.
Dari data simulasi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ada sekitar 120 juta orang yang diprediksi melakukan perjalanan saat Nataru.
Pengamanan arus lalu lintas akan menjadi fokus terutama pada titik rawan kemacetan, kecelakaan, dan perlintasan kereta api.
"Untuk antisipasi kemacetan saat Nataru ini akan dilakukan rekayasa atau manajemen pengaturan lalu lintas, terutama di jalur perlintasan kereta api," tutup dia.
Baca Juga: Promo Natal Palembang, Potongan Harga Alat Masak Hingga Diskon Wisata