Kapolda Sumsel Minta Masyarakat Kembali Jaga Prokes Saat Nataru

Penemuan kasus COVID-19 diharapkan tidak membuat panik

Intinya Sih...

  • Temuan pasien COVID-19 di Palembang membuat stakeholder waspada menjelang Nataru 2023/2024.
  • Pemerintah mengimbau masyarakat untuk memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes) dan tidak panik.
  • Ahli Epidemiologi menyebut kenaikan kasus karena pergerakan masyarakat, perubahan iklim, dan varian baru COVID-19.

Palembang, IDN Times - Temuan pasien COVID-19 di wilayah Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel), membuat seluruh stakeholder di Sumsel waspada. Menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024, pergerakan masyarakat menjadi perhatian pemerintah agar memperhatikan Protokol Kesehatan (Prokes).

"Kita mendapat informasi ada beberapa pasien penderita (di Palembang). Kami mengimbau masyarakat agar kembali menjaga prokes," ungkap Kapolda Sumsel, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo, Kamis (14/12/2023).

Baca Juga: Sejuta Pemudik Bakal Masuk Sumsel Jelang Nataru, 1,4 Juta Keluar

1. Masyarakat yang sakit diminta periksakan diri

Kapolda Sumsel Minta Masyarakat Kembali Jaga Prokes Saat Nataruilustrasi melakukann thermal scanners (pexels.com/Gustavo Fring)

Rachmad menjelaskan, pihaknya meminta masyarakat tidak panik meski kondisi COVID-19 mulai terdeteksi. Justru dengan temuan itu menambah kewaspadaan masyarakat.

"Jika ada keluhan demam atau batuk sampaikan ke pelayanan faskes," jelas dia.

Baca Juga: Ahli Epidemiologi Unsri Jelaskan Sebab COVID-19 Muncul Lagi

2. Nataru diprediksi meningkatkan COVID-19

Kapolda Sumsel Minta Masyarakat Kembali Jaga Prokes Saat NataruProgram mudik gratis libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). (dok. Kemenhub)

Ahli Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Iche Andriyani Liberty, mengatakan jika kasus COVID-19 di Sumsel akan mengalami kenaikan secara drastis saat Nataru 2023/2024.

Beberapa faktor yang menimbulkan kenaikan tersebut dinilai terjadi akibat tiga faktor. Faktor pertama pergerakan masyarakat, kedua perubahan iklim saat musim pancaroba di penghujung tahun, dan ketiga karena varian baru yang bermutasi.

"Libur Nataru kemudian perubahan iklim menjadi ancaman risiko ke masyarakat untuk menjadi rentan terinfeksi COVID-19," ungkap Iche.

3. Kelompok rentan perlu perlindungan

Kapolda Sumsel Minta Masyarakat Kembali Jaga Prokes Saat Nataruilustrasi seorang perempuan sedang batuk (freepik.com/benzoix)

Iche meminta masyarakat tidak perlu panik dengan penambahan kasus terbaru di Palembang. Jika dihadapi dengan kewaspadaan, penyebaran kasus akan tetap berjalan landai.

"Tak perlu khawatir, hanya perlu kembali membangun prokes saat di lingkungan yang berisiko seperti pandemik lalu. Kedua, lindungi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, dan komorbid," tutup dia.

Baca Juga: Perempuan di Palembang Terekam CCTV Curi Baju Ro120 Ribu di OPI Mall 

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya