Iuran BPJS Kesehatan Naik, Warga Palembang Pilih Turun Kelas 

Warga Palembang masih pertanyakan pelayanan dan sistemnya

Palembang, IDN Times - Kenaikan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang mulai berlaku pada 1 Januari 2020 mendatang, masih belum banyak diketahui masyarakat luas.

Saat IDN Times menyambangi kantor BPJS Kesehatan kantor cabang Palembang, banyak warga yang terkejut dengan adanya kenaikan tersebut. Kemudian, apakah setelah iuran tersebut naik, pelayanan akan meningkat dan sistem pengurusannya tidak seribet yang biasa terjadi saat ini. 

"Belum tahu kalau naik, ini saya baru saja mau mengurus ada salah nama di data BPJS kesehatan anak saya. Kalau bisa jangan lah naik," jelas Fitri (37), Rabu (30/10).

1. Warga tidak mampu berharap ada subsidi dari pemerintah

Iuran BPJS Kesehatan Naik, Warga Palembang Pilih Turun Kelas Mulai 1 Januari 2020, harga iuran BPJS Kesehatan akan naik sekitar 100 Persen (IDN Times/Rangga Erfizal)

Fitri mengungkapkan, kenaikan iuran tersebut seharusnya melihat kondisi warga, terlebih yang tidak mampu. Dirinya berharap pemerintah memberi subsidi bagi mereka yang kurang mampu tersebut.

"Kalau bisa subsidi untuk yang tidak mampu. Karena kami bingung mau bayarnya bagaimana, sebab naiknya kan dua kaki lipat," ungkap pemilik jaminan kesehatan kelas 2 tersebut.

2. Peserta BPJS Kesehatan lebih pilih turun kelas

Iuran BPJS Kesehatan Naik, Warga Palembang Pilih Turun Kelas 

Warga lainnya, Vino Mahardika (30), juga menyatakan keberatan atas naiknya iuran BPJS Kesehatan tersebut. Apalagi, kenaikan itu belum tentu dibarengi dengan perbaikan fasilitas yang akan didapat. Belum lagi pengurusan BPJS masih tetap ribet.

"Saya sekarang terdaftar kelas satu, tetapi kalau beneran naik terpaksa turun kelas jadi kelas dua. Karena kita gak tahu akan lebih baik dengan naiknya harga iuran," ujar dia.

Vino menuturkan, kenaikan iuran seratus persen tersebut sangat membebani bagi pegawai swasta di Kota Palembang. Dirinya pun sudah ancang-ancang untuk menurunkan kelas jaminan kesehatan yang dikeluarkan pemerintah tersebut.

"Bayangkan saja, saya kelas satu, sebulan bayar Rp160.000 belum lagi saya harus menanggung dua anak dan satu istri. Jadi pengeluaran saya sebulan itu sekitar hampir setengah juta. Naiknya pun terlalu tinggi," jelas dia.

Baca Juga: Menkes Terawan Nilai Kenaikan Iuran BPJS Solusi Tutupi Defisit 

3. BPJS Palembang masih tunggu arahan pusat

Iuran BPJS Kesehatan Naik, Warga Palembang Pilih Turun Kelas BPJS Palembang masih menunggu informasi lebih lanjut soal kenaikan iuran BPJS Kesehatan (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara, Kepala Bidang SDM Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kota Palembang, Hendra Kurniawan, saat di konfirmasi, membenarkan rencana kenaikan tersebut. Hanya saja, mereka belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut mengenai rencana tersebut.

"Nanti kami infokan waktunya, kita juga masih menunggu rilis dari kantor pusat BPJS Kesehatan. Kemungkinan baru sore ini," jelas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya