Bisa Minimalisir Karhutla, Populasi Kerbau Rawa Justru Terancam Punah

Sembilan tahun jumlah kerbau rawa menurun hingga 5.000 ekor

Palembang, IDN Times - Jumlah populasi kerbau rawa Sumatera yang ada di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) terus menurun dan terancam punah. Dalam rentang sembilan tahun, kerbau rawa berkurang sekitar 5.000 ekor.

Menurut peneliti Kerbau Rawa dari Universitas Sriwijaya (Unsri), Arfan Abrar, dari data tahun 2010 jumlah kerbau rawa Sumatera di Sumsel masih berkisar 15.000 ekor. Tapi, setelah melihat data di tahun 2019 ini, jumlahnya sudah berkurang menjadi 10.000 ekor.

"Untuk di Kecamatan Rambutan saja total populasi tahun 2017 ada 5.000 kerbau. Tetapi tahun 2019 ini sisa 3.000 kerbau. Padahal kerbau rawa menjadi salah satu penjaga lahan gambut dan rawa di Sumatera serta dapat meminimalisir kebakaran lahan," ungkap peneliti Kerbau Rawa dari Universitas Sriwijaya, Arfan Abrar, Kamis (15/8).

1. Masyarakat belum tahu manfaat dari kerbau rawa

Bisa Minimalisir Karhutla, Populasi Kerbau Rawa Justru Terancam PunahIDN Times/Rangga Erfizal

Arfan mengungkapkan, faktor menurunnya populasi kerbau rawa ini, karena kebutuhan industri dan masyarakat tidak memberikan perhatian. Seandainya masyarakat memanfaatkan kerbau tersebut, mereka tidak lagi terpikir untuk membakar rawa. Karena kerbau jenis ini cukup memanfaatkan tanah dan rawa yang ada untuk kebutuhan hidup dan menggerakkan ekonomi kerakyatan.

"Ini momen adanya buffalo center untuk peningkatan genetik. Kita mengarahkan ke pada pemberdayaan masyarakat. Kita tidak lagi bicara UMKM, tetapi kita dorong untuk masuk dalam industri. Masyarakat dapat mendapatkan pendapatan harian, mingguan dan bulanan dari pengelolaan kerbau ini," jelas dia.

2. Wilayah Banyuasin, OI dan OKI bisa jadi tempat hidup kerbau rawa

Bisa Minimalisir Karhutla, Populasi Kerbau Rawa Justru Terancam PunahIDN Times/Rangga Erfizal

Dalam penelitiannya, terang Arfan, lemak susu kerbau rawa juga memiliki lemak tinggi yang dapat diolah menjadi susu, keju maupun yoghurt. Hal ini dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mengembangbiakan kerbau perah.

"Kita bicara mutu, kalau mutu naik produksi harus naik. Ini tujuannya ke pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Di Sumsel ini ada tiga wilayah hidup kerbau rawa yang dapat dimanfaatkan masyarakat, yakni Pampangan (OKI), Rambutan (Banyuasin), dan Tanjung Senai (Ogan Ilir). Jadi, memang perlu kembang biak populasi kerbau rawah ini dengan keberadaan swamp buffalo center ini sangat efektif," terang dia.

Baca Juga: Mulai Beredar di Pasaran, Daging Kerbau Diklaim Lebih Baik Dibandingkan Daging Sapi

3. BRG dan Pemprov Sumsel Implementasikan kembang biak kerbau rawa

Bisa Minimalisir Karhutla, Populasi Kerbau Rawa Justru Terancam Punah

Sementara, Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead mengatakan, terus berupaya memaksimalkan untuk menjaga dan mengelola lahan gambut, terlebih wilayah Sumsel tercatat ada 20 persen lahan gambut.

Upaya pengelolaan lahan gambut ini, sambungnya, bisa diimplementasikan BRG Pusat bersama Pemprov Sumsel, untuk melakukan kembang biak kerbau rawa yang saat ini sudah dilakukan di Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin.

"Pendirian swamp buffalo center di Rambutan ini juga bisa menekan potensi karhutla di lahan gambut, jadi populasi kerbau rawa terjaga dan karhutla bisa diminimalisir," ungkap dia.

"Keberadaan swamp buffalo center juga dapat menjadi andil meningkatkan kesejahteraan warga peternak kerbau, khususnya di wilayah Rambutan. Bahkan, bisa menjadi pusat destinasi wisata yang diminati masyarakat luas," sambungnya.

4. Kembangkan fasilitas buffalo center, BRG petakan alokasi anggaran

Bisa Minimalisir Karhutla, Populasi Kerbau Rawa Justru Terancam PunahIDN Times/Rangga Erfizal

Nazir menambahkan, untuk pengembangan fasilitas buffalo center ini, BRG akan memetakan alokasi anggaran dan akan di support Pemprov Sumsel melalui dana APBD.

"Ini bisa jadi satu-satunya swamp buffalo center di Indonesia. Jadi harus kita tingkatkan fasilitasnya jadi percontohan pusat pengembangan kerbau rawa dan lahan gambut," tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya