BBM Naik, Sejumlah SPBU di Palembang Kelabakan Penyesuaian Harga

Masyarakat mengeluh adanya kenaikan BBM

Palembang, IDN Times - Sejumlah SPBU di Palembang Sumatra Selatan kelabakan menghadapi kenaikan BBM secara mendadak. Keputusan itu dinilai terburu-buru hingga menyebabkan kepanikan dari pengawas SPBU untuk cepat-cepat melakukan penyesuaian harga.

"Biasanya kenaikan harga terjadi pada tengah malam jelang pergantian hari. Namun kali ini di siang hari. Ini sungguh mengejutkan," ungkap Pengawas SPBU di Jalan R Soekamto Rudi, Sabtu (3/9/2022).

1. SPBU tutup sementara lakukan penyesuaian harga

BBM Naik, Sejumlah SPBU di Palembang Kelabakan Penyesuaian HargaAntrean kendaran mengisi BBM di SPBU jelang kenaikan harga (IDN Times/Rangga Erfizal)

Rudi bahkan, terpaksa menutup operasional selama 1,5 jam untuk mempersiapkan perubahan dan penyesuaian harga. Konsumen pun harus menunggu sampai proses digitalisasi harga tuntas.

"Kami harus mengubah harga secara digital. Bahkan harga yang ada di papan pun belum diubah karena proses digitalisasi belum selesai," jelas dia.

2. Kenaikan harga heboh duluan

BBM Naik, Sejumlah SPBU di Palembang Kelabakan Penyesuaian HargaAntrean di salah satu SPBU di Palembang (Dok: istimewa)

Sedangkan di SPBU Cek Agus hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk mengubah harga secara digital. Perubahan harga yang cepat tak membuat konsumen harus menunggu lama.

Dirinya juga mengaku tidak menyangka akan ada kenaikan harga secara mendadak. Awalnya kenaikan harga diperkirakan terjadi, Kamis (1/9/2022) lalu, namun diundur hingga ada kenaikan hari ini.

"Saat itu (Kamis), antrean kendaraan sangat panjang, bahkan pasokan 32 kiloliter Pertalite habis sebelum pukul 00.00 WIB. Namun nyatanya tidak ada kenaikan harga dan warga pun kembali pulang dan mengisi BBM di keesokan hari," kata Pengawas SPBU di Jalan Cek Agus, Husni.

3. Kenaikan harga BBM disesalkan masyarakat

BBM Naik, Sejumlah SPBU di Palembang Kelabakan Penyesuaian HargaPara sopir truk terpaksa buka baju karena teriknya cuaca hari ini (IDN Times/Rangga Erfizal)

Harga Pertalite mengalami penyesuaian harga dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Lalu solar Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter dan Pertamax Rp12.750 per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Salah seorang pengangkut air bersih Sudin (52) cukup kecewa langkah pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi. Dari kenaikan harga tersebut, dirinya harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli solar kendaraannya.

Per tiga hari, Sudin biasanya mengisi Solar sebanyak Rp150.000 untuk sekitar 30 liter solar. Dengan adanya kenaikan ini, dirinya harus mengeluarkan uang lebih.

"Kalau naik begini kan jadi pengeluaran yang saya keluarkan. Padahal Rp50.000 sangat berarti untuk hidup sehari-hari," jelas dia.

Sudin juga menilai, kenaikan harga BBM secara langsung akan berpengaruh ke kebutuhan pokok yang melambung. Selain itu, pasukan Solar yang terbatas juga harus dipikirkan jangan sampai masyarakat antre terlalu lama.

"Dari dua bulan terakhir antrean Solar selalu panjang. Kalau memang mau naik, kuota BBM juga dinaikan. Jadi kami tidak harus antre berjam-jam," ujar dia.

Baca Juga: Harga BBM Pertalite hingga Pertamax Naik di SPBU Lampung, Stok Aman?

Topik:

  • Martin Tobing
  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya