Arisan Online Palembang Bermasalah Lagi, 1 Korban Tertipu Belasan Juta
![Arisan Online Palembang Bermasalah Lagi, 1 Korban Tertipu Belasan Juta](https://cdn.idntimes.com/content-images/community/2024/05/rupixen-q59hmzk38eq-unsplash-2d588b538864a3b2a1a0b557d321694d-948f584c49162cd2d08ae0d9ae0b8f68_600x400.jpg)
Intinya Sih...
- Perempuan di Palembang alami kerugian Rp15,5 juta akibat penipuan arisan online.
- Korban mengenal pelaku melalui teman dan tertarik ikut arisan dengan total tarikan Rp40 juta oleh delapan orang.
- Terlapor mematikan obrolan di WhatsApp Grup dan berkilah arisan berhenti di tengah jalan, menunda pengembalian uang korban.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Palembang, IDN Times - Kasus penipuan arisan online menimpa seorang perempuan berinisial MN (28) di Palembang. MN melaporkan kasus yang menjeratnya ke Polrestabes Palembang.
"Saya di Jakarta namun ikut arisan online yang dikelola di Palembang. Saya sudah menyetor Rp15,5 juta untuk tiga bulan, karena per bulannya menyetor Rp5 juta," ungkap warga SIlaberanti Palembang berinisial MN, Jumat (5/7/2024).
Baca Juga: Pria di OKU Selatan Teperdaya Dukun Tarik Emas dan Berlian Palsu
1. Sempat ingin ikut arisan Rp100 Juta
MN menerangkan jika dia mengenal pelaku RD melalui temannya. Dirinya tertarik mengikuti arisan online yang dikelola terlapor dengan total tarikan Rp40 juta diikuti dan oleh delapan orang.
Sebelum ikut arisan yang dikelola RD, korban sempat bertanya mengenai mekanisme penarikan. Bahkan dirinya sempat menanyakan apakah ada arisan dengan total nilai Rp100 juta.
"Setelah setuju ikut arisan, saya juga membayar biaya admin Rp500.000," jelas dia.
Baca Juga: Ngaku Ditugaskan KPK, Brimob Gadungan Tipu Warga Ratusan Juta
2. Arisan mulai tak beres di bulan ke-3
Setelah mengikuti arisan dan menyetor Rp15,5 juta, korban diberitahu oleh terlapor bakal menarik arisan pada bulan keempat. Hanya saja dirinya mulai merasa curiga saat obrolan di WhatsApp Grup (WAG) karena peserta yang protes dan menanyakan uang mereka belum ditransfer.
Terlapor pun tanpa konfirmasi kepada para peserta mematikan obrolan di dalam grup, sehingga mereka tak bisa bertanya lebih lanjut.
"Saya pun coba bertanya lewat (Jaringan Pribadi (Japri). Dia (terlapor) meyakinkan saya jika semua sudah ditransfer," jelas dia.
Ketika tiba waktunya korban menarik dana, tiba-tiba terlapor kembali menunjukan gelagat tidak beres. Uang arisan yang seharusnya diterima pada bulan keempat tak kunjung ditranfer ke dirinya.
"Setelah saya tanya, dia mengatakan akan segera mentransfer. Kalau pun tidak semuanya dibayarkan, paling tidak modal akan dikembalikan," jelas dia.
3. Terlapor tak kunjung kembalikan uang korban
MN mengatakan jika terlapor berkilah jika arisan online yang dikelolanya berhenti di tengah jalan, karen banyak peserta arisan yang belum membayar. Terlapor meminta korban bersabar untuk pengembalian uang yang telah disetorkan sebelumnya.
"Terlapor mengatakan akan mengembalikan dalam tempo satu bulan, namun sampai sekarang uang saya belum dikembalikan," jelas dia.
Baca Juga: Nama Perwira Polres Pagar Alam Dicatut, Modus Jual Beli Mobil Lelang