3 Warga Prabumulih Tersambar Petir, 1 Korban Meninggal Dunia
Intinya Sih...
- Tiga orang di Prabumulih Utara tersambar petir saat bermain hujan di lapangan voli SDN Komplek SPM.
- Dua korban luka-luka, satu meninggal dunia. Korban selamat dibawa pulang keluarga untuk rawat jalan di rumah.
- Korban meninggal akan segera dimakamkan, sementara korban selamat sudah dibawa pulang ke kediamannya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Prabumulih, IDN Times - Sebanyak tiga orang di Kecamatan Prabumulih Utara tersambar petir saat hujan deras. Dua orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit, sedangkan satu orang korban meninggal dunia, Selasa (6/2/2024).
"Insiden itu terjadi ketika para korban bermain hujan di lapangan voli SDN Komplek SPM. Insiden itu terjadi kemarin sekira pukul 17.50 WIB," ujar Kepala Pelaksana BPBD Prabumulih, Sriyono, saat dikonfirmasi, Rabu (7/2/2024).
Baca Juga: Asrama Putra Pondok Pesantren Darul Yatim di Muara Enim Terbakar
1. Dua korban terluka di punggung dan tangan
Sriyono menambahkan, korban meninggal dunia diketahui bernama Resti Amanda zaffira (10), sedangkan dua lainnya yakni Ermalia (52) dan Alif mengalami luka-luka usai tersambar petir.
"Korban Emilia tersambar dan menderita luka di tangan kiri. Sedangkan Alif tersambar petir di bagian punggung sebelah kiri," ungkap dia.
Baca Juga: 3 Warga Empat Lawang Disambar Petir Saat Berteduh di Pondok Sawah
2. Dua korban selamat dibawa pulang
Kedua korban yang selamat saat ini dilarikan ke RS Pertamina. Namun dari pihak keluarga sudah meminta keduanya untuk pulang.
"Korban dibawa pulang oleh keluarganya untuk rawat jalan di rumah," jelas dia.
3. Keluarga sudah buat penyataan sikap
Menurutnya, korban meninggal dunia rencananya akan segera dimakamkan. Sedangkan kedua korban selamat pun sudah dibawa keluarga ke kediamannya di Asrama SPM Prabumulih.
"Pihak korban membuat peryataan tidak perlu dilakukan pemeriksaan medis (emergency)," tutup dia.
Baca Juga: Kisah Mitologi Zeus, Dewa Petir yang Penuh Skandal