3 Rumah Warga Hancur Ditimpa Crane Flyover Roboh; Dikira Mau Kiamat  

Warga kaget dengar suara gemuruh dan dentuman keras

Intinya Sih...

  • Tiga rumah di Desa Penang Jaya, Gunung Megang Muara Enim rusak parah akibat robohnya crane proyek flyover Bantaian.
  • Insiden menyebabkan kerusakan pada dinding, perabotan rumah tangga, elektronik, dan kendaraan milik warga.
  • Warga yang menjadi korban berharap ada tanggung jawab dari pihak terkait untuk membangun kembali rumah mereka dan memberikan bantuan kebutuhan pokok.

Muara Enim, IDN Times - Tiga rumah Warga Desa Penang Jaya, Gunung Megang Muara Enim, mengalami kerusakan parah akibat insiden robohnya crane proyek flyover Bantaian. Ketiga rumah tersebut diketahui milik Tabrani (60) Darningsih (43) dan Juliana (51) yang berjarak 20 meter dari TKP.

"Ada suara gemuruh keras sekali. Saya kira mau kiamat," ungkap Darningsih, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga: Girder Flyover di Muara Enim Ambruk karena Miskomunikasi Operator

1. Pemilik rumah langsung evakuasi anak keluar

3 Rumah Warga Hancur Ditimpa Crane Flyover Roboh; Dikira Mau Kiamat  Pembangunan proyek Fly over di Muara Enim roboh menimpa KA Babaranjang yang melintas (Dok: istimewa)

Darningsih tak mengira rumahnya ikut ambruk bersamaan gemuruh flyover. Dirinya mencatat dinding beserta kayu penyanggah rumah turut ambruk bersamaan robohnya crane proyek flyover.

"Ternyata ada besi alat berat (launcher) sudah menimpa atap rumah," jelas dia.

Usai melihat kejadian, Darningsih segera membawa anaknya keluar rumah lantaran takut tertimpa.

"Meteran listrik rusak, dinding jebol. Dari semalam kami tidur di depan tanpa ada lampu," jelas dia.

Baca Juga: Perbaikan Rel Kereta karena Crane Flyover Jatuh Masih Berlangsung

2. Warga pilih bertahan di rumah

3 Rumah Warga Hancur Ditimpa Crane Flyover Roboh; Dikira Mau Kiamat  Pembangunan proyek Fly over di Muara Enim roboh menimpa KA Babaranjang yang melintas (Dok: istimewa)

Hal serupa dirasakan Apredo anak dari pemilik rumah Tabrani. Ia sempat menyaksikan crane tersebut berayun-ayun seperti hendak jatuh. Dirinya yang berada di dalam rumah langsung melompat mengantisipasi hal buruk terjadi.

"Kalau tidak melompat mungkin saya sudah mati," jelas dia.

Dirinya menyebut sebagaian rumah orangtuanya hancur. Beberapa perabotan rumah tangga, elektrononik, serta kendaraan turut hancur.

"Yang tersisa cuma dapur, itupun kalau hujan kami pasti kebasahan. Kami minta ada yang bertanggung jawab atas peristiwa ini, karena 70 persen rumah kami hancur," jelas dia.

3. Berharap ada ganti rugi akibat kejadian

3 Rumah Warga Hancur Ditimpa Crane Flyover Roboh; Dikira Mau Kiamat  Pembangunan proyek Fly over di Muara Enim roboh menimpa KA Babaranjang yang melintas (Dok: istimewa)

Sementara, korban lain bernama Juliana hanya bisa pasrah rumahnya hancur. Dirinya sedang tak berada di rumah saat kejadian. Namun saat mengetahui rumahnya rusak parah, dirinya hanya bisa pasrah.

"Tidak ada yang memberi tahu rumah hancur, sekitar pukul 11.30 WIB saya pulang. Saat sedang berjalan pulang melihat rumah sudah roboh, saya langsung menangis, di rumah tidak ada orang, hanya saya sendiri," jelas Juliana.

Dirinya berharap pihak terkait dapat memberikan bantuan untuk membangunkan kembali rumahnya yang hancur akibat insiden tersebut.

"Saya harus mengungsi karena kejadian ini. Saya berharap ganti rugi, kalau tidak mau tinggal dimana, termasuk bantuan makanan juga belum ada dari perusahaan atau pihak yang bertanggungjawab," tutup dia.

Baca Juga: 2 Pekerja Flyover yang Roboh di Muara Enim Meninggal Dunia

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya